Buntut Risma Marah Soal Mobil PCR, Dua Parpol Gegeran, Ada yang Sebut Tak Perlu Malu Bela Rakyatnya
Dua partai, PDI Perjuangan dan Partai Golkar, terlibat gegeran sebagai buntut kemarahan Risma soal operasional mobil PCR bantuan BNPB untuk tes Covid.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Adi Sasono
Adam yang juga Anggota Komisi E DPRD Jatim ini membeberkan, tidak pernah satu pun statemen Ketua Fraksi Golkar, Kodrat Sunyoto menyerang rekan partai lain. "Perbedaan pendapat itu saling mengisi, bukan untuk saling menjatuhkan," paparnya.
Pihaknya menambahkan, sebagai panutan publik, dalam hal ini Wali Kota Surabaya sebagai simbol pemerintahan di Kota Pahlawan. "Jadi, suul adab harus dijaga, apalagi sebagai panutan publik. Arek Suroboyo iku wani tapi santun," ujar Adam.
Sebelumnya, Fraksi Golkar di DPRD Jawa Timur memberikan tanggapan atas polemik Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Fraksi Golkar meminta permasalahan terkait mobil PCR itu diselesaikan dengan kepala dingin.
Kodrat Sunyoto, Ketua Fraksi Golkar DPRD Jatim mengatakan seorang kepala daerah seharusnya tidak perlu marah dalam menghadapi sebuah masalah. "Bicara baik-baik kan bisa. Malu dilihat masyarakat,” ujar Kodrat, Sabtu (30/5/2020).
Fraksi Golkar telah mengonfirmasi sejumlah pihak terkait masalah mobil PCR tersebut. Menurut Kodrat, mobil tersebut adalah bantuan dari BNPB untuk Pemprov Jatim.
“Mobil tersebut memang bukan untuk diberikan ke kota Surabaya. Namun, untuk Pemprov yang bisa digunakan di seluruh Jawa Timur termasuk Surabaya,” ujarnya.
Menurutnya, sikap emosional yang viral di medsos justru akan menggiring opini lain masyarakat. "Pemkot dan Pemprov harus sinergi untuk segera menurunkan jumlah penderita Covid-19 di Jatim ini. Jangan sampai pemimpin bertengkar, rakyat jadi korban,” ingatnya. (bob)