Virus Corona di Jawa Timur
Klarifikasi Khofifah Soal Mobil PCR sampai Bikin Risma Marah Besar, Gubernur Beber Alasan Sebenarnya
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa angkat bicara terkait kisruh masalah mobil PCR yang sempat membuat Risma marah besar.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Arie Noer Rachmawati
Padahal di Sidoarjo tidak ada laboratorium yang tersedia dan memiliki mesin PCR sebagai perangkat uji paling akurat untuk menguji spesimen pendiagnosa virus Corona.
Sama halnya dengan di Tulungagung, di Sidoarjo juga hanya mengandalkan mesin TCM. Yang sayangnya kapasitas tesnya hanya 16 spesimen per hari.
“Permintaan dari Sidoarjo sudah lama kami terima bahkan saat minggu kedua ramadhan kita rapat di pendopo tengah malam.
Kepala RSUD Kab Sidoarjo menyampaikan, mereka membutuhkan adanya percepatan PCR test, karena di Sidoarjo per hari ini, ada 632 kasus orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Dan kondisi seperti ini di sana tanpa ada support untuk PCR test.
• Golkar Sindir Keras Aksi Risma Marah Besar Soal Mobil PCR: Malu Dilihat Warga, Politisi PDIP Membela
"Kalau hanya 16 spesimen per hari dibandingkan 632 yang kasus positif Covid-19, maka sangat jauh dibandingkan harapan untuk percepatan,” urai Khofifah.
Hal tersebutlah yang akhirnya menjadi pertimbangan tim Gugus Tugas Jatim menyetujui permintaan Kabupaten Sidoarjo agar mobil PCR test bantuan BNPB dimampirkan ke Sidoarjo untuk mengatasi antrean tes PCR para pasien.
Tak henti di sana, Gubernur Khofifah lalu mengajak untuk melihat ketersediaan dan kapasitas laboratorium yang memiliki mesin PCR di Surabaya.
Total ada tujuh laboratorium di Surabaya yang bisa melakukan tes PCR dengan kapasitas yang besar.
Ada RSUD dr Soetomo, RSUA (ITD), BBLK, BBTLK, RS Premier, National Hospital, dan RS PHC.
• Kemarahan Risma Soal Mobil PCR Merembet ke Cekcok Partai, PDI Perjuangan dan Partai Golkar Berdebat
Total kapasitas tujuh titik lab uji PCR ini mencapai 1.564 tes spesimen dalam sehari.
“Jadi sebetulnya ada 7 laboratorium yang bisa digunakan untuk tes PCR di Surabaya. Kalau ini dimaksimalkan akan menjadi percepatan untuk uji spesimen,” kata Khofifah.
Sebagaimana diketahui, kemarahan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ternyata dipicu karena dua unit mobil PCR bantuan dari BNPB pada Pemprov Jatim dialihkan ke Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Tulungagung setelah sehari penuh dioperasionalkan di sejumlah titik di Surabaya.
Video Wali Kota Risma yang marah tersebut viral lantaran menganggap ada aksi serobot penggunaan mobil PCR yang diklaim seharusnya hanya dioperasionalkan di Kota Surabaya saja.
Penulis: Fatimatuz Zahroh
Editor: Arie Noer Rachmawati