Lakukan Blunder dan Jadi Kapten Timnas Indonesia yang Banyak Dapat Komentar Buruk, Yanto Basna Cuek
Yanto Basna menjadi kapten Timnas Indonesia yang banyak mendapatkan komentar negatif dari para pecinta sepak bola. Meski begitu, ia tak terusik.
TRIBUNJATIM.COM - Yanto Basna menjadi kapten Timnas Indonesia yang banyak mendapatkan komentar negatif dari para pecinta sepak bola Tanah Air.
Meski begitu, Yanto Basna mengaku tak pernah menanggapi komentar negatif tersebut.
Seperti diketahui, di usianya yang baru mencapai 25 tahun, Yanto Basna sudah pernah dua kali memakai ban kapten tim Garuda.
Jabatan kapten itu diembannya ketika menghadapi Vietnam dan Malaysia di dua laga terakhir Timnas Indonesia dalam kualifikasi Piala Dunia 2022.
Yanto Basna mendapat banyak komentar negatif karena dinilai tampil buruk ketika menjabat kapten.
Bahkan, dalam laga kontra Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, pada Selasa (19/11/2019), eks pemain Persib Bandung itu sempat membuat blunder fatal.
• Liga Italia Pertimbangkan Izinkan Penggemar ke Stadion, Juventus Vs Lazio Bisa Ditonton Langsung?
• Cerita Lebaran Bek Persebaya Arif Satria di saat Pandemi Covid-19, Banyakan di Rumah sampai Rendang
Yanto Basna yang mencoba menjaga bola di dalam kotak penalte justru kecolongan.
Akibatnya, Rasid dengan leluasa mencuri bola dan mencetak gol ke gawang Timnas Indonesia yang dikawal M Ridho pada menit ke-73.
Dalam bincang-bincang di YouTube Bang Bes, Yanto Basna menegaskan bahwa dirinya tak pernah menanggapi komentar netizen.
Sebab, mereka tidak mengerti hal-hal yang terjadi di luar lapangan.
"Saya tidak terlalu menanggapi suporter," ucap Yanto Basna dilansir Bolasport.com (TribunJatim.com Network) dari YouTube Bang Bes.
• Percaya Profesionalitas Pemain, Pelatih Fisik Persebaya Yakin Skuad Tak Overweight seusai Libur
• Mantan Manajer Valentino Rossi Terang-terangan Melarang The Doctor Pensiun Jadi Pembalap MotoGP
"Kami punya pekerjaan sebagai pemain sepak bola, orang menuntut kami. Mereka tidak tahu di belakang itu seperti apa, mereka cuma tahunya di depan (lapangan)," tambahnya.
Yanto Basna juga menyampaikan, seluruh komentar negatif yang ditujukan kepadanya tidak akan pernah menghentikan mimpinya.
Menurutnya, perjalanan kariernya sebagai pesepak bola profesional masih sangat panjang.
"Saya tidak peduli. Omongan mereka tidak bisa menghentikan mimpi saya. Mimpi saya masih panjang ke depan. Omongan mereka tidak akan merusak mental saya," tandas Yanto Basna.
Yanto Basna sendiri merupakan satu-satunya pemain yang mau menjadi kapten Timnas Indonesia ketika menghadapi Malaysia.
• Nasib Kompetisi Belum Jelas, Pelatih Persik Kediri Perpanjang Libur Skuadnya hingga 14 Juni
• Pelatih Kiper Arema FC Felipe Americo Idolakan Claudio Taffarel, Jadi Inspirasinya Berkarier
Mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Yeyen Tumena, mengaku, saat itu seluruh pemain Garuda berada dalam kondisi mental yang sangat buruk.
Mereka tidak mau mengemban beban sebagai kapten karena merasa sangat tertekan.
"Ketika itu ada tiga pemain senior yang tidak mau menjadi kapten tim dan ikut dalam konferensi pers," tutur Yeyen Tumena dilansir Bolasport.com dari VocketFC.
"Padahal mereka pemain yang berpengalaman bersama Timnas Indonesia. Akhirnya saya memilih Yanto Basna sebagai kapten karena dia menyatakan kesediaannya. Dia tidak punya beban karena bermain di Thailand," katanya lagi.
• Hidangan Bek Madura United Andik Rendika Rama di Hari Lebaran, Opor sampai Lontong Balap
Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di BolaSport.com dengan judul Jadi Kapten Timnas, Blunder, dan Di-bully, Yanto Basna: Omongan Mereka Tak Akan Hentikan Mimpi Saya