Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok George Floyd yang Kematiannya Picu Demonstrasi Besar di AS, 'Pria Berbadan Besar & Baik Hati'

Siapa sebenarnya sosok George Floyd? Kematiannya memicu kerusuhan besar di Amerika Serikat.

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Mujib Anwar
Kolase TribunJatim.com (Sumber: kstp.com dan SIPA USA/JOHN RUDOFF via REUTERS)
George Floyd tewas seusai lehernya ditindih lutut polisi, kematiannya memicu kerusuhan besar di Amerika Serikat. 

"Dia selalu membuat kami aman," ujar Luz Maria Gonzalez, pengunjung yang sering makan di restoran, mengatakannya kepada National Public Radio yang dikutip AFP.

"Di tengah malam dia akan berkata, 'Hei, Luz, aku akan menunggumu sampai masuk taksi'."

BOCOR Bukti Kuat Virus Corona Memang Dibuat di Lab, Ilmuwan Tak Ragu: Sehingga Dia Sangat Menular

Reaksi Raffi saat Nagita Bangga Harta Mantannya Menang Jauh dari Suami, Andre Taulany Tak Percaya

Orang lain yang akrab dengan George Floyd menggambarkannya berani mengambil risiko untuk memperbaiki hidupnya.

"Saya ingat dia berkata ingin membantu dunia. Dia ingin memiliki dampak di seluruh dunia," kata Jonathan Veal temannya sejak kelas 6, saat diwawancarai KPRC Houston.

George Floyd yang posturnya menjulang setinggi 2 meter, sempat menjadi atlet basket dan sepak bola, serta mencoba jadi musisi hip hop.

Namun dia memutuskan untuk angkat kaki dari Houston ketika sulit mencari pekerjaan.

Veal mengungkapkan, ia terakhir kali berkomunikasi dengan George Floyd pada Januari dengan pesan teks.

Lalu insiden itu pun terjadi. Pada Senin (25/5/2020), setelah lehernya ditindih lutut polisi Derek Chauvin dan kejadiannya direkam di video, George Floyd pun pergi untuk selamanya.

Leher George Floyd ditindih lutut polisi yang menyekapnya. Ia tiarap, diborgol, dan tidak membawa senjata.

"Tolong, tolong aku tidak bisa bernapas," ujar George Floyd lirih dalam video yang viral.

Terbukti Lontarkan Kalimat Rasis dalam Kasus Asrama Papua, Syamsul Arifin Dituntut 8 Bulan Penjara

3 Tenaga Kesehatan Jember Positif Covid-19, Ada 1 Riwayat Kontak dengan Adiknya Bolak-balik Surabaya

George Floyd dan polisi yang membunuhnya, Derek Chauvin.
George Floyd dan polisi yang membunuhnya, Derek Chauvin. (kstp.com)

Polisi mengatakan, George Floyd adalah tersangka pemalsuan di sebuah toko kelontong.

Penjaga toko menelepon 911 setelah George Floyd diduga menggunakan uang palsu untuk membeli rokok.

"Mengubah hidupnya"

Bridgett Floyd mengungkapkan saudara laki-lakinya tidak sempurna, tetapi "memilukan" baginya mati di tangan polisi.

"Itu jelas mereka lakukan," katanya kepada NBC News. "Mereka membunuh saudaraku. Dia menangis minta tolong."

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved