Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Anak Penderita Tumor Otak dan Mahasiswi dari Keluarga Miskin Dibantu Lazismu Lamongan

berbagai pihak untuk bersama sama bersatu melawan virus Corona atau Covid-19, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Lamongan

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
surya/Hanif Manshuri
Pengurus Lazismu menyerahkan bantuan pada keluarga miskin di Paciran, Kamis (4/6/2020) 

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Di tengah upaya berbagai pihak untuk bersama sama bersatu melawan virus Corona atau Covid-19, Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Lamongan Jawa Timur terus berupaya melayani dan menyalurkan bantuan kepada berbagai pihak.

Anak berusia 6 tahun, penderita tumor otak, Ahmad Farel Febriansyah menjadi perhatian Lazismu. Anak pasangan Samsul Arifin dan Sumarlip asal Gowah Blimbing Paciran ini harus berjuang melawan sakit yang diderita. Bahkan membuatnya tidak sadarkan diri (koma) selama satu bulan dan harus dirawat secara intensif di RS Dr Soetomo Surabaya.

"Kami dapat pengajuan info dari media sosial, kemudian kami komunikasikan kepada pimpinan ranting setempat untuk melakukan pendampingan kepada keluarga dan menyalurkan bantuan kesehatan kepada adik Farel," ungkap Amil Lazismu, Fijar kepada Surya.co.id, Kamis (4/6/2020).

Keluarga Samsul Arifin dan Sumarlip ini, menurut Fijar, selayaknya mendapatkan bantuan. Ada perjuangan yang cukup berat dari keluarga ini untuk anaknya yang perlu perhatian berbagai pihak, termasuk Lazismu.

Selain untuk Farel, Laziamu juga menyerahkan bantuan beasiswa Sang Surya dari dermawan untuk Arsinta, Mahasiswi yang menempuh pendidikan profesi Bidan di Universitas Airlangga Surabaya.

Lionel Messi Cedera Lagi? Bisakah Barcelona Raih Titel LaLiga Musim Ini?

Pelatih Persik Kediri Izinkan Pemainnya Geluti Dunia Bisnis selama Libur Kompetisi Akibat Covid-19

Miris, Gajah Hamil Diberi Warga Nanas Isi Petasan, Mati Berdiri di Sungai dengan Mulutnya Hancur

Secara ekonomi, kondisi orang tua Arsinta tidak beda jauh dengan orang tua Farel. Bahkab bersama ibunya, Arsinta sebagai kakak tertua harus ikut menghidupi adik - adiknya agar tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Keluarga ini telah ditinggalkan kepala keluarganya, yakni orang tua Arsinta yang telah tiada sejak tahun 2008, Arsinta dan adik adiknya bertekad untuk tetap berusaha meraih cita cita mereka dengan mengakses pendidikan yang layak untuk bekal di masa depan.

Ibu Arsinta hanya sebagai buruh kasar di tempat pelelangan ikan (TPI) dengan penghasilan yang tidak menentu. Bahkan dimasa pandemi virus Corona atau Covid-19 ini, penghasilannya jauh merosot.

"Pandemi Covid - 19 ini penghasilan ibu turun jau, " kata Arsinta.

Meski penghasilan terus menurun, ibunya tetap berjuang berangkat Ke TPI setiap hari untuk mengais rizki halal demi memenuhi kebutuhan anak - anaknya.

Menurut Arsinta, jika ibunya tidak berangka ke TPI, maka kondisi ekonomi keluarga akan semakin parah. Sedangkan tunggakan pembayaran SPP dan kos harus tetap dibayar.

Arsinta berulangkali mengucap terimakasih atas uluran tangan para dermawan, para donatur yang membantunya melalui Lazismu.

"Doakan kami agar dapat menjadi anak anak yang berbakti dan dapat mengabdi kepada agama dan bangsa di masa depan," ungkap Arsinta.

Ia akan bertekad untuk menyelesaikan studinya dan kembali ke keluarga serta memanfaatkan ilmu yang didapatkanya di bangku kuliah. (Hanif Manshuri/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved