Nahas Bocah Nganjuk Tersengat Listrik di Kandang Sapi, Teriak Minta Tolong Nenek: 20 Menit Tewas
Bocah 14 tahun warga Desa Wilangan, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk tewas tersengat listrik di kandang sapi. Begini penjelasan Polres Nganjuk.
Penulis: Achmad Amru Muiz | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Nasib apes dialami Ilham Arohman warga Desa Wilangan, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk.
Bocah 14 tahun itu tewas akibat terkena aliran listrik.
Nyawa anak putus sekolah tersebut tidak tertolong meski sempat dilakukan pertolongan oleh sejumlah warga.
Kasubag Humas Polres Nganjuk, Iptu Rony Yunimantara menjelaskan, kejadian itu berawal saat korban bersama neneknya berada di kandang ternak sapi sebelah rumah.
• Miris, Gajah Hamil Diberi Warga Nanas Isi Petasan, Mati Berdiri di Sungai dengan Mulutnya Hancur
• Skandal Terlarang Istri Anggota TNI dan Trainer Gym Terkuak, Suami Lapor Polisi, Bui Menunggu
Saat itu, nenek sedang membersihkan kotoran di kandang, sedangkan korban memperbaiki lampu yang padam karena kabel putus.
"Mungkin saja korban tidak memperhatikan kalau kabel lampu di kandang masih ada aliran listriknya," kata Rony Yunimantara, Kamis (4/6/2020).
Saat tersetrum, dikatakan Rony Yunimantara, korban sempat berteriak minta tolong pada neneknya yang juga berada di kandang.
• Aksi Bejat Playboy Kediri Perdayai 10 Cewek, 1 Korban Terpaksa Aborsi Janin, Ending Digiring ke Bui
• Sinopsis Legend of the Blue Sea Episode 10 Tayang Kamis (4/6/2020), Live Streaming di Indosiar
Dan seketika itu, korban langsung di tarik oleh neneknya dari sengatan listrik. Korban langsung tidak sadarkan diri sehingga neneknya meminta tolong para tetangga.
Namun 20 menit tidak sadarkan diri akhirnya korban meninggal dunia. Kejadian tersebut langsung dilaporkan ke perangkat desa yang meneruskan laporan ke Polsek Wilangan Polres Nganjuk.
"Petugas Polsek Wilangan bersama tim identifikasi Polres Nganjuk langsung datang ke TKP dan melakukan pemeriksaan terhadap tubuh korban yang meninggal dunia," ucap Rony Yunimantara.
Hasilnya, ungkap Rony, tidak ditemukan bekas luka penganiayaan pada tubuh korban dan korban meninggal karena tersetrum listrik.
Keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap tubuh korban dengan membuat pernyataan tertulis.
"Keluarga menerima kematian korban sebagai musibah, dan jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," tutur Rony Yunimantara.
Penulis: Achmad Amru Muiz
Editor: Heftys Suud