Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kena PHK karena Corona, Karyawan Ini Nangis Tak Bisa Bawa Bayi Hidrosefalusnya Berobat: Nunggak BPJS

Kisah sedih bayi hidrosefalus, ayahnya di-PHK hingga tak mampu bayar BPJS kesehatan. Bayi itu sering kejang-kejang & badannya mengalami panas tinggi.

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
Shutterstock via Kompas.com
ILUSTRASI - Kisah sedih bayi hidrosefalus, sang ayah di-PHK hingga tak mampu bayar BPJS kesehatan. 

Lantaran kepala anaknya makin membesar, kata Agus, anaknya yang berusia tujuh hari menjalani operasi hidrosefalus di RSUD dr Soedono Madiun.

Beruntung biaya pengobatan dan operasi semuanya gratis karena sudah ditanggung BPJS Kesehatan.

Usai dioperasi, kepala Elvano sempat mengecil sedikit dan kondisi kesehatan yang makin membaik.

Namun setelah dua bulan pasca dioperasi, kepala anaknya kembali membesar. Bahkan, kondisi kesehatannya makin mengkhawatirkan.

VIRAL Jenazah PDP Diambil Paksa dari RS Dadi Makassar, 100 Orang Bersenjata Tajam, Pihak RS Pasrah

Bisa Hirup Udara Bebas, YouTuber Prank Sembako Sampah Ferdian Paleka Dijemput Sosok Ini, Pacarnya?

Tragedi Bayi Minum Darah Hewan dari Dukun, Ortu Tergiur Iming-iming Cegah Corona, Nyawa Melayang

Elvano sering kejang-kejang dan badannya mengalami panas tinggi.

Khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya memburuk, Agus membawa anaknya ke RSUD dr Soedono untuk menjalani perawatan.

Setelah dua pekan dirawat di rumah sakit, kondisi kesehatan Elvano berangsur-angsur membaik dan diperbolehkan pulang.

Namun, sejak kasus Corona merebak, perawatan anaknya hanya bisa dilakukan rawat jalan. Seminggu sekali anaknya harus dikontrol kesehatannya.

“Terakhir saya kontrolkan sekitar pertengahan April 2020. Setelah itu tidak saya kontrolkan karena iuran BPJS kami menunggak. Jadi, setelah itu, belum kami kontrolkan lagi,” ujar Agus.

Sebenarnya, ia bisa kontrol anaknya dengan menggunakan layanan sebagai pasien umum di rumah sakit.

Lantaran terkendala biaya, Agus terpaksa tidak memeriksakan anaknya di rumah sakit.

Keluh kesah Agus rupanya didengar seorang donatur. Donatur itu melunasi iuran BPJS kesehatannya hingga kurun waktu setahun.

Anaknya pun dalam waktu dekat akan dikontrolkan lagi ke rumah sakit.

BPJS Kesehatan Cabang Malang Dukung Tanggap Covid-19, Beri Kelonggaran hingga Sedia Program Praktis

Heboh Video Klip Lagu Kekeyi Dihapus YouTube, Padahal Sempat Trending 1, Rinni: di Luar Wewenang Aku

Imbas Covid-19, MCC dan Islamic Center Kota Malang Dipastikan Batal Dibangun Tahun 2020

Berhenti kerja

ilustrasi penyakit hidrosefalus. (Shutterstock)

Di saat anaknya membutuhkan biaya perawatan dan pengobatan, Agus berhenti bekerja sebagai karyawan di salah satu warung nasi goreng di Kota Madiun.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved