Rapat Rahasia Korea Utara dan China, Tertangkap Basah Susun Rencana Khusus, Ada 1 Pesan Bagi Amerika
Sebuah laporan menyebutkan adanya rapat rahasia yang terjadi antara Korea Utara dan China, apa rencana baru yang khusus disusun oleh keduanya?
TRIBUNJATIM.COM - Sebuah pertemuan rahasia antara pihak Korea Utara dan China belakangan menjadi pusat perhatian media asing di tengah panasnya isu Perang Dunia Ketiga.
Terbongkar adanya rapat rahasia antara Korea Utara dan China di situasi yang sedang pelik ini.
Pihak Korea Utara tertangkap basah mengajukan penyusunan rencana khusus di hadapan China.
Apakah rencana itu guna mengatur strategi persekongkolan menghadapi negara besar seperti Amerika Serikat?
Yang jelas, keduanya kompak mengirimkan pesan khusus untuk negara yang dipimpin oleh Donald Trump itu.

• Waspada Gejala Baru Virus Corona di Indonesia, Peneliti sampai Heran: Bukan Bermaksud Menakut-nakuti
• Kebahagiaan di Balik Kekacauan Besar di Amerika Serikat, Dirayakan 4 Negara, Lihat yang Dilakukan
Dikutip TribunJatim.com dari Intisari, semua diawali dari permasalahan yang terjadi di Laut China Selatan.
Saat ini China melakukan hegemoni besar-beasaran atas Laut China Selatan, serta terlibat perselisihan dengan Hong Kong, Taiwan serta India.
Melansir Daily Express, pada Jumat (5/6/2020), tindakan China ini menyulut amarah dari beberapa negara kuat di dunia, seperti Amerika dan Inggris.
Di tengah kondisi yang cukup memanas ini, dikerahui China melakukan persekongkolan dengan Korea Utara.

China dan Korea Utara memang menjalin persahabatan khusus sudah sejak lama.
Seperti diketahui, China dan Korut memang teman dekat sejak lama, keduanya sama-sama negara dengan ideologi Komunis.
Sementara itu, tak jarang China dan Korea Utara terlibat kerja sama internasional, seperti diketahui Kim Jong-Un kerap melakukan perjalanan ke China.
Kali ini tampaknya keduanya negara kembali terlibat dengan kerja sama.
• Bukti Mengejutkan Virus Corona Hasil Rekayasa, 1 Kesalahan China Dikuak Agen Rahasia: Penduduknya
Menurut keterangan, seorang pejabat Korea Utara, melakukan perjalanan ke China untuk mengadakan pertemuan rahasia.
Sebuah laporan membocorkan, bahwa Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Son Gwon, bertemu dengan duta besar China Li Jinjun.
Keduanya diketahui membahas langkah Korea Utara untuk memberi dukungan China atas kasus Hong Kong.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, mengutip RI Son Gwon mengatakan, "Masalah Hong Kong adalah urusan dalam negeri China dan campur tangan eksternal melanggar kedaulatan China."
"Korea Utara secara aktif akan mendukung, partai dan pemerintah China untuk mempertahankan kedaulatan nasional keamanan dan integritas wilayah," imbunya.
• Dampak Baru New Normal Prasarana & Sekolah Dibuka, Kasus Corona Meningkat Lagi, Apa yang Terjadi?
Pesan Khusus untuk Amerika
Seiring dengan isu pemberitaan soal pertemuan khusus antara China dan Korea Utara, bocor satu pesan dari kedua pihak yang bersekongkol itu kepada Amerika Serikat.
Korea Utara mengecam Amerika Serikat setelah melayangkan kritik pada China.
Pada Kamis (4/6/2020), Korea Utara mengatakan, bahwa sebaiknya Amerika menyelesaikan dulu kasus rasisme di negaranya.

"Demonstran marah oleh rasis ekstrem yang memadati bahkan menerobos gedung putih," jelas surat berita Rondong Sinmun.
Surat kabar itu menyoroti kegagalan Amerika dalam membendung isu rasial di negaranya.
Pernyataan itu muncul setelah Mike Pompeo, sekretaris negara Amerika mengkritik Parta Komunis China dalam tayangan televisi.
Namun, Korea Utara justru menyebut pernyataan Pompeo menunjukkan bahwa dia gugup dengan keadaan AS saat ini.
• 25 Aturan Tak Lazim di Korea Utara, di Antaranya Dilarang Melipat Koran, Tersenyum, dan Memakai Jins
Di atas kegugupan Amerika tersebut, justru hubungan Korea Utara dan China semakin naik.
Sementara menanggapi sengketa China dengan Hong Kong, Inggris tampaknya juga akan campur tangan.
Perdana Menteri Inggris, Borris Johnson mengatakan pada South China Morning Post, "Banyak orang di Hong Kong takut akan cara hidup mereka, membuat China semakin menegakkan ancaman."
"Jika Tiongkok berhasil menanamkan ketakutan itu, maka Inggris tidak perlu berhati-hati, membawa Hong Kong pergi," katanya.
"Sejak serah terima Hong Kong tahun 1997, Hong Kong berdiri atas dukungan deklarasi bersama yang ditandatangani Inggrs dan China," jelasnya.

Sementara itu hubungan Inggris dengan China juga cukup memanas lantaran masalah Covid-19.
Semenjak Covid-19 menghantam Inggis dengan keras, membuat hubungan keduanya memanas, dengan Inggris menuduh Covid-19 berasal dari Lab Wuhan.
Artikel di atas telah tayang di Intisari dalam judul Bersekongkol dengan Korea Utara, China Tertangkap Basah Melakukan Rapat Rahasia Dengan Korut, Inilah yang Mereka Rencanakan