Virus Corona di Surabaya
New Normal dan Norma Baru Saling Berkaitan, Kata Pakar Psikologi Unair: Harus Ada Sistem Jelas
Pakar Psikologi Sosial Universitas Airlangga menyebut pemberlakuan new normal melahirkan norma-norma baru bagi setiap individu masyarakat.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pakar Psikologi Sosial Universitas Airlangga (Unair) Ilham Nur Alfian, M.Psi., Psikologi, mengatakan, dalam pemberlakuan new normal melahirkan norma-norma baru bagi setiap individu masyarakat.
Kedua hal itu saling berkaitan nantinya.
Sebenarnya dalam masa PSBB Surabaya Raya yang telah diterapkan adalah masa transisi untuk beradaptasi dan menerapkan norma-norma baru.
• Pengakuan Psikolog soal Kedatangan Aurel-Azriel, Isi Curhatan Jadi Misteri, Luka itu Semakin Dalam
"Seperti penggunaan masker dan sebagainya. Setiap kantor, sekolah dimanapun harus menerapkan hal ini dan melahirkan norma baru," terangnya saat dikonfirmasi, Senin (8/6/2020).
Lalu bagaimana masyarakat bisa sadar akan hal ini.
Menurut Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Jatim itu harus ada sistem yang ketat.
• Akal Bulus Wanita Nyamar Perwira TNI, Arif Dibekuk Pasca Sukses Modusi Wanita, Raup Puluhan Juta
• Tangis Rafathar Pecah Saat Mbak Lala Ditawari Baim Jadi Pengasuh Kiano: Aa Belum Bisa Mandi Sendiri
"Harus ada sistem yang jelas punish and reward. Sebab, sejauh ini ada di titik-titik tertentu yang tidak ada kejelasan," imbuhnya.
Sehingga membuat sebagian masyarakat jenuh, terutama dalam hal perekonomian.
Ilham menjelaskan dalam penerapan new normal menimbulkan harapan baru bagi masyarakat.
• PSBB Surabaya Raya Berakhir, Bupati Gresik Usul New Normal, Terapkan Penegakan Protokol Kesehatan
Oleh sebabnya, sistem itu tidak mengambang.
"Intinya, selama aktivitas rutin masih tetap berjalan, meskipun dengan penambahan protokol tertentu asalkan jelas, tampaknya masyarakat akan menyambut baik, karena ruang geraknya tidak terbatas. Sehingga new normal dan new norma berkaitan," tandasnya.
Penulis: Syamsul Arifin
Editor: Arie Noer Rachmawati