PSBB Berakhir, Risma Bakal Perbanyak Kampung Wani Jogo Suroboyo: Penyebaran Corona Bisa Dihambat
Pembentukan kampung Wani Jogo Suroboyo bakal semakin massif seiring berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pembentukan Kampung Wani Jogo Suroboyo bakal semakin massif seiring berakhirnya masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.
Hal ini juga lantaran menjadi hasil koordinasi lanjutan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajaran kepolisian.
Untuk memuluskan langkah itu, Risma menggelar pertemuan dengan Polrestabes Surabaya serta Polres Tanjung Perak, di masing-masing Mapolres, Selasa (9/6/2020). Dalam pertemuan itu, Pemkot dan jajaran kepolisian membahas detail terkait itu.
• PSBB Surabaya Berakhir, Risma Ajukan Contoh Peraturan Baru, Ada Masa Transisi 14 Hari ke New Normal
• PSBB Surabaya Tak Diperpanjang, Wali Kota Risma: Kita Harus Jaga Kepercayaan, Tak Boleh Sembrono
• Wali Kota Risma Masifkan Protokol Kesehatan Covid-19 Semua Sektor, Mal hingga Bengkel Diatur Detail
"Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo ini untuk menjaga supaya penyebarannya bisa terhambat," kata Risma.
Kampung tangguh ini nampaknya bakal menjadi program Pemkot untuk memassifkan protokol kesehatan. Gerakan berbasis RW ini, menjadi senjata Pemkot menggalakkan agar wabah virus corona ini dapat terus ditekan di Surabaya.
Apalagi, kampung padat penduduk banyak sekali di Surabaya yang memang berpotensi terjadinya penularan jika lengah. Sehingga, kata Risma, resiko seperti itu yang memang harus terus ditekan dengan melibatkan warga juga.
Selain mendorong Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, Risma bersama jajaran kepolisian juga mendiskusikan kemungkinan pembentukan Mal Tangguh, Tempat Ibadah Tangguh dan Pasar Tangguh. Hal itu juga diyakini dapat menjadi pola agar pandemi ini dapat terus dikendalikan.
“Saya percaya ini bisa ditekan. Saya yakin itu,” ujar Risma.
Hal itu nampaknya juga menjadi warning kepada warga. Dengan berakhirnya PSBB Surabaya, protokol kesehatan dan upaya pencegahan memang harus terus dilakukan.
Risma berharap, warganya dapat semakin disiplin menjalankan itu. Bukan menganggap berakhirnya PSBB sebagai sebuah kebebasan dari pandemi virus corona.
"Banyak saudara kita yang dirawat di rumah sakit, dan masih banyak pula tim medis yang merawat saudara kita itu, jadi ayo jangan ditambah beban mereka,” tambah Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto menjelaskan hingga saat ini sudah terbentuk sebanyak 1.340 Kampung Tangguh Wani Jogo Surabaya. Masing-masing ada empat Satgas yaitu Satgas Wani Sehat, Satgas Wani Sejahtera, Satgas Wani Jogo, dan Satgas Wani Ngandani.
"Jumlah itu akan bertambah setiap harinya, jadi, sudah hampir semuanya yang membentuk kampung tersebut,” kata Irvan, yang juga Kepala BPB Linmas Surabaya itu.