Berita Arema FC
Ajukan Renegosiasi Kontrak Pemain & Pelatih, Arema FC: Selamatkan Sepak Bola di Tengah Covid-19
Arema FC mengajukan usulan soal renegosiasi kontrak pemain dan pelatih. Upaya menyelamatkan industri sepak bola yang tengah mati suri gegara Covid-19.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Klub-klub peserta kompetisi saat ini tengah menunggu keputusan kepastian dari PSSI soal kapan liga akan kembali digelar.
Dalam masa tunggu ini, beberapa klub khususnya Arema FC mengajukan usulan soal renegosiasi kontrak pemain dan pelatih, mulai bersiap untuk melakukan pembahasan terkait hal ini.
Meski belum ada pembicaraan secara resmi dengan pemain maupun pelatih, namun secara tersirat sudah ada langkah soal ini.
• Kehabisan Bensin, Jambret yang Tewaskan Driver Ojol Wanita di Surabaya Tertangkap: Masih 19 Tahun
• Perasaan Jujur Aurel Hermansyah Jadi Anak DPR, Putri Anang & KD Muak Dikaitkan: Woy Aku Juga Manusia
Renegosisasi ini nantinya akan membahas soal perundingan ulang gaji dan bonus pemain dan pelatih.
Mengingat saat ini semua klub dalam kondisi yang sedang merugi, setelah terdampak wabah Corona ( Covid-19 ).
Dalam artian, nantinya akan ada perubahan nominal gaji pemain dan pelatih yang tentu tak setinggi di dalam kontrak awal dan tak serendah batas maksimal gaji 25 persen yang ditetapkan PSSI saat kompetisi ditangguhkan beberapa bulan ini.
• Tentang Wacana Penutupan Pasar Lawang Malang, Rapid Test Ketiga Bisa Jadi Penentu Keputusan
• Sorot Insiden Warga Bawa Pulang Jenazah Covid-19 Seranjangnya, Polda Jatim Gencarkan Edukasi Humanis
Untuk itu manajemen berharap pemain dan pelatih menerima renegosiasi ini, sebagai langkah agar menyelamatkan industri sepak bola yang tengah mati suri, supaya dapat kembali berjalan September mendatang.
"Kalau masih bahas dan bicara soal rugi dll, berarti itu tidak niat. Karena dalam kondisi saat ini semua rugi. Tidak ada yang diuntungkan. Klub juga rugi. Kondisi normal saja rugi, apalagi saat ini," kata Ruddy Widodo General Manager Arema FC Pada Surya, Rabu (10/6/2020).
Meski pemain dan pelatih harus berlapang dada adanya renegosiasi kontrak, manajemen memastikan dalam renegosiasi nantinya, gaji pemain dan pelatih tetap tinggi.
"Lagipula nanti kalau Liganya bagus, sepak bolanya bagus, klubnya bagus otomatis kesejahteraan pemain dan pelatih juga bagus. Kalau ada penyesuaian pun, gaji mereka juga masih tinggi-tinggi. Yang penting industri ini tumbuh kembali," jelasnya.
Sebelumnya saat kompetisi masuk masa force majeure sejak bulan Maret lalu, klub harus merogoh kocek Rp 575 juta untuk memberikan gaji pemain dan pelatih.
Nominal tersebut merupakan total perhitungan gaji perbulan pemain dan pelatih maksimal 25 persen, seperti yang diputuskan PSSI.
Sehingga dapat dihitung, perbulannya klub harus menyiapkan sekitar lebih dari Rp 2 M, untuk gaji pemain dan pelatih saat kondisi normal atau gaji dibayarkan 100 persen, sebelum corona menyerang.
Namun dengan adanya renegosiasi kontrak nantinya tentu akan ada penyesuaian.
Penulis: Dya Ayu
Editor: Heftys Suud