Siapa Bilang Indonesia Diam Soal Polemik Laut China Selatan? Lihat yang Dilakukan Tanah Air ke China
Indonesia ternyata tidak diam saja soal polemik Laut China Selatan yang diributkan dunia, ini langkah yang sudah dilakukan Tanah Air.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Mungkin sebagian besar dari kita ada yang bertanya, mungkinkah Indonesia hanya diam soal polemik Laut China Selatan?
Padahal, lokasi Laut China Selatan juga berada begitu dekat dengan Indonesia dan menjadi faktor penting yang sering dibahas negara.
Faktanya, Indonesia ternyata tidak diam saja soal polemik Laut China Selatan.
Pemerintah Indonesia ternyata turut melakukan sesuatu di balik kontroversi sikap China terhadap Laut China Selatan.
Sejauh ini, China juga dinilai melanggar batas kedaulatan banyak negara.

• Ahli Sebut Aktivitas Tiongkok di Laut China Selatan Bisa Picu Konflik dengan Indonesia & Malaysia
• Bukti Mengejutkan Virus Corona Hasil Rekayasa, 1 Kesalahan China Dikuak Agen Rahasia: Penduduknya
Laut China Selatan merupakan Zona Ekonomi Eksklusif, di mana negara sekitarnya memilki bagian di dalamnya.
Namun, klaim sepihak yang dilakukan China membuat banyak negara bereaksi keras.
Bahkan Indonesia, ternyata sudah melakukan tindakan untuk mengecam tindakan kontradiktif yang dilakukan Tiongkok.
Apa yang sebenarnya dilakukan Indonesia terhadap China?

Dikutip TribunJatim.com dari media Vietnam 24h.com.vn via Intisari, telah tayang sebuah artikel yang menyebut Indonesia ikut berpartisipasi dalam sengketa wilayah di Laut China Selatan.
Indonesia, dikatakan sudah menyuarakan kerpihatinannnya atas Laut China Selatan ke PBB.
Dalam sepucuk surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, Indonesia menolak klaim Laut China Selatan, dan tindakan ilegal Tiongkok.
Catatan diplomatik yang diajukan Indonesia kepada PBB tertanggal 26 Mei mengacu pada 3 catatan, namun tidak dijelaskan rincinya.
• China Kirim Jet Tempur & Senjata Super Canggih ke Perbatasan, India Tak Mau Kalah, Suasana Panas!
Sebelumnya, China menolak klaim Zona Ekonomi Eksklusif atau landas kontinen sehubungan dengan Kepulauan Spratly.
Pada saat yang sama, garis sembilan putus-putus yang menyiratkan klaim atas hak historis tidak memiliki dasar hukum internasional.
Bertentangan dengan konvensi PBB tentang hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS).
Catatan ini belum pernah terjadi sebelumnya, sementara Malaysia juga mengajukan permohonann perpanjangan landas kontinen pada 2009.

Indonesia, menolak klaim Laut China Selatan berdasarkan Pasal 9D/ hak bersejarah hukum internasional.
Pada 31 Mei, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah mengonfirmasi informasi ini, dan meminta China sepenuhnya mentaati hukum internasional dan UNCLOS 1982.
Sementara itu, pada awal tahun ini China dan Indonesia memiliki ketegangan diplomatik, ketika penjaga pantai Tiongkok dan kapal penangkap ikan beroperasi di Zona Ekonomi Eklusif Indonesia, di Laut Natuna Utara.
Pada Konferensi Pers 4 Juni, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menunjukkan Klaim Kedaulatan China bisa memperngaruhi Zona Ekonomi Eklusif Indonesia.

Pemerintah Indonesia selalu konsisten dalam posisinya dan mendesak semua pemangku kepentingan untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang bisa merusak kepercayaan bersama.
Hal itu bisa meningkatkan ketegangan di wilayah itu, sehingga negosiasi kode etik dari laut Timur sedang berlangsung.
Faktanya, nota yang dikirim Indonesia ke PBB adalah yang terbaru setelah Malaysia pada Desember lalu, tentang klaim kedaulatan Beijing.
Malaysia juga mengecam tindakan China atas klaim sepihak Laut China Selatan.

Pada saat itu, Malaysia menyerahkan kepada Komisi Batas Landas Kontinental dari landas kontinen yang diperluas di Laut China Selatan.
Sebuah langkah yang langsung ditentang Beijing di PBB karena dianggap merugikan China.
Ini adalah permintaan pribadi Malaysia, setelah Vietnam dan Malaysia pernah mengajukan bersama pada 2009.
• Apa yang Disembunyikan Amerika di Ruang Rahasia Negaranya? Akan Keluar Jika Perang Dunia III Terjadi
Kurang dari tiga bulan kemudian, Filipina juga mengirimkan nota diplomatik yang menentang China, sebagai respon atas langkah Malaysia.
Kini, Laut China Selatan menjadi area yang begitu diperebutkan oleh banyak negara besar, mulai dari Amerika, negara di Asia Tenggara, hingga Iran, Turki, dan India.
Akankah Perang Dunia ketiga bakal terwujud?
Artikel di atas telah tayang di Intisari dalam judul Tindakan China Makin Semena-mena di Laut China Selatan, Indonesia Ternyata Tak Tinggal Diam, Sudah Lakukan Tindakan Ini Untuk Ikut Menentang China