5 Kombinasi Obat Berdaya Bunuh Virus Corona dari Surabaya, Diproduksi Ratusan Ribu, Ini Kata Dokter
5 Kombinasi obat pembunuh virus Corona diusulkan oleh Unair dan sudah diproduksi ratusan ribu dan didistribusikan ke sejumlah rumah sakit rujukan.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Adi Sasono
"Sebelumnya dokter juga ada yang sudah memakai obat-obat ini. Dan pengujian kami sudah menguji obat-obat ini bisa menghentikan peredaran Covid-19," pungkasnya.
Sejumlah kombinasi obat ini dikatakan Prof Nasih bisa memberikan reaksi dari 24 jam hingga 72 jam.
Bakal disebar ke RS tertentu
Setelah melakukan riset dan penelitian, tim peneliti Universitas Airlangga menemukan perkembangan dalam upaya mempercepat pencegahan Covid-19.
Temuan itu berupa lima kombinasi regimen obat yang berasal dari obat-obat yang sudah beredar di pasaran yang berpotensi menjadi obat bagi pasien Covid-19.
Dengan dukungan dari Badan Inteligen Nasional (BIN) RI dan sejumlah pihak, temuan obat itu pada Jumat (12/6/2020) diumumkan di Jakarta.
Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga, Dr dr Purwati SpPD K-PTI FINASIM mengatakan obat itu terdiri dari:
1. Lopinavir/ritonavir dengan azithromicyne
2. Lopinavir/ritonavir dengan doxycyline
3. Lopinavir/ritonavir dengan chlaritromycine
4. Hydroxychloroquine dengan azithromicyne
5. Hydroxychloroquine dengan doxycycline
Kombinasi regimen obat tersebut dikatakan Dr Purwati memiliki potensi dan efektifitas cukup bagus terhadap daya bunuh virus.
Dosis masing-masing obat dalam kombinasi tersebut yaitu 1/5 dan 1/3 lebih kecil dibandingkan dosis tunggalnya.
Sehingga mengurangi efek toksik dari obat tersebut bila diberikan sebagai obat tunggal.
“Kini sudah ada ratusan obat yang sudah diproduksi dan akan disebarkan kepada rumah sakit yang membutuhkan,” pungkasnya.
Regimen kombinasi obat Corona tersebut dijelaskan dr Purwati tidak untuk diperjualbelikan secara bebas.
"Belum diperjualbelikan. Ini kolaborasi antara Unair, BNPB, dan juga Badan Intelijen Negara," urai dr Purwati.
Obat Corona Temuan Peneliti Unair Bakal Diuji di Sel Covid-19 Asli Indonesia, Cari Dosis Toksik