28 Sekolah Dasar Negeri di Sumenep Tak Punya Murid, Disdik Usul 'Regrouping' Ke Bupati Abuya Busyro
28 SDN di Kabupaten Sumenep, Madura tah punya siswa. Kepala Bidang Disdik SD Abd Kadir usulkan program regrouping ke Bupati Abuya Busyro Karim.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Hefty Suud
TRIBUJATIM.COM, SUMENEP - Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep ( Disdik Sumenep ) , Madura tengah mempersiapkan rencana penggabungan (regrouping) beberapa sekolah dasar negeri (SDN).
Alasannya, ada 28 SDN di Sumenep yang minim siswa atau murid.
Kapala Bidang (Kabid) SD Disdik Sumenep, Abd Kadir menyampaikan program regrouping ini dimaksudkan untuk menjadi salah satu langkah menyelesaikan masalah pendidikan dasar dan sudah diusulkan ke Bupati Sumenep, Abuya Busyro Karim.
• Ashanty-Anang Tak Kunjung Tanggapi KD, Sikap Baru Ashanty Jadi Sinyal Reaksi Keluarga? Peace
• Yan Vellia & Saputri Bersatu untuk Konser Didi Kompet, Ibu Seika Dipuji Setinggi Langit: Bismillah
"Tahun ini kami akan mengusulkan kepada bupati untuk me-regrouping sejumlah sekolah yang minim siswanya," kata Abd Kadir, pada hari Selasa (16/6/2020).
Abd Kadir mengatakan, sebanyak 28 SDN tersebut menyebar di sejumlah kecamatan, baik di wilayah daratan maupun kepulauan.
Sebagian dari 28 sekolah yang akan diusulkan tersebut katanya, telah lama tidak memiliki siswa sejak beberapa tahun terakhir dan bahkan ada sekolah yang sudah tutup.
• Perlu Konsultasi Dokter Spesialis Mata Tapi Was-was ke RS? Salin Tautan Klinik Mata dr Sjamsu Ini
• Hasil Tes Urine Dua Oknum Polisi Mulyorejo dan Seorang Warga Sipil Positif Pakai Narkoba
"Ada sekolah yang sudah ditutup, tapi SK penutupannya masih belum ada. Sehingga dimasukkan (diusulkan) tahun ini untuk ditutup," katanya.
Apa penyebabnya bisa terjadi kekurangan dan bahkan dilakukan regrouping, pihaknya mengakui salah satu penyebab dari regrouping tersebut adalah faktor utamanya karena tidak ada siswa.
Menurutnya, jika sudah dua tahun berturut-turut tidak ada siswa yang mendaftar maka sekolah itu layak untuk ditutup.
"Jika dua tahun berturut-turut tidak ada siswa yang mendaftar di kelas I, maka sekolah tersebut bisa diusulkan untuk regrouping dengan sekolah terdekat yang ada di daerah itu," katanya.
Penulis: Ali Syahbana
Editor: Heftys Suud