Virus Corona di Jawa Timur
Banyak Masyarakat Tak Percaya Covid-19, Gugus Tugas Jawa Timur: Ini Tidak Main-main
Joni Wahyuhadi menjelaskan, virus Corona memang tidak terlihat dengan kasat mata, namun dampaknya sudah sangat terlihat.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, menyayangkan jika masih ada masyarakat yang tidak percaya dengan keberadaan Covid-19.
Joni Wahyuhadi menjelaskan, virus Corona memang tidak terlihat dengan kasat mata, namun dampaknya sudah sangat terlihat.
Terbaru, satu dokter di Sampang, Madura, meninggal setelah terpapar Covid-19.
"Ortunya telepon ke saya menurut dia positif, mertuanya juga meninggal karena Covid-19. Istrinya juga sedang sakit. Oleh karena itu ini (Covid-19) tidak main-main," kata Joni Wahyuhadi, Senin (15/6/2020).
• UPDATE CORONA di Jatim Senin 15 Juni, Tambah 292 Orang, Total Kasus Positif Covid-19 Capai 8.053
• BREAKING NEWS - 50.379 Pekerja di Jawa Timur Kena PHK dan Dirumahkan selama Pandemi Covid-19
Joni Wahyuhadi menjelaskan, tingkat penularan Covid-19 sangat tinggi, jika tidak mengenakan masker dan tidak physical distancing dengan orang yang terpapar Covid-19, dipastikan orang tersebut akan tertular.
Lebih lanjut, terkait banyaknya masyarakat yang tidak mau menerima protokol pemakaman jenazah Covid-19 menurut Joni Wahyuhadi, pemerintah daerah harus terus menerus melakukan sosialisasi.
"Ada sebagian masyarakat yang tidak mau menerima, karena memang ini sesuatu yang tidak lazim. Jenazah dimasukkan peti, keluarga tidak melihat hingga dikuburkan," kata Dirut RSUD dr Soetomo Surabaya ini.
"Bahkan ada yang bilang di-Covid-kan. Itu tidak ada, karena saya kira untuk menentukan Covid-19 kawan-kawan di rumah sakit sudah ada buku pedomannya," lanjutnya.
• Pegawai Bakesbangpol Jatim Meninggal setelah Positif Covid-19, Khofifah akan Rapat dengan Kepala OPD
• Terjadi Lonjakan Pasien Covid-19 di Tulungagung, Perilaku Masyarakat akan Dievaluasi
Masih menurut Joni Wahyuhadi, pedoman untuk pemulasaraan jenazah dan pengelolaan jenazah sampai kubur sebenarnya sudah ada, tinggal Dinkes di setiap daerah yang harus lebih masif melakukan sosialisasi agar sedikit demi sedikit masyarakat bisa menerima.
"Aparat kemanan sejak awal juga sudah berkomitmen untuk mengamankan pemulasaraan ini. Karena kalau tidak dikelola dengan benar maka bisa tertular kemana-mana," pungkasnya.
Editor: Dwi Prastika