Masuki Era Transisi New Normal, Sekolah di Pamekasan Pilih Pembelajaran Daring, Begini Alasannya
Meski masa transisi new normal pembelajaran mulai diterapkan, semua sekolah di Kabupaten Pamekasan, Madura tetap memilih pembelajaran dari rumah.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Meski masa transisi new normal pembelajaran mulai diterapkan, semua sekolah di Kabupaten Pamekasan, Madura tetap memilih melakukan pembelajaran dari rumah dengan sistem daring (online).
Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan, Akhmad Zaini mengatakan, berdasarkan keputusan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI saat melakukan video telekonferensi, wilayah yang diperbolehkan untuk melakukan pembelajaran tatap muka, yaitu wilayah yang masih zona hijau.
Sedangkan, wilayah yang masuk zona merah, kata dia, hanya diperbolehkan melakukan pembelajaran dari rumah dengan sistem daring.
• 36 Peserta Pendidikan Dokter Spesialis FK Unair Surabaya Dilantik
• Penangan Pasien Covid-19 di Situbondo Harus Standar Nasional
"Di sini (Pamekasan) masih tetap memakai pembelajaran sistem daring. Karena di sini kan masih zona merah," kata Akhmad Zaini kepada TribunJatim.com, Rabu (17/6/2020).
Kepala Dinas yang akrab disapa Zaini itu mengaku masih belum membuat keputusan secara pasti kapan semua sekolah di Pamekasan mulai masuk kembali.
Sebab, pihaknya tetap mengacu terhadap keputusan Kemendikbud.
Menurut dia, selama keputusan dari Kemendikbud tersebut belum dicabut, maka semua sekolah di Pamekasan tetap akan melakukan pembelajaran dari rumah dengan sistem daring.
"Masuknya lagi ini masih belum bisa kita menentukan," ujarnya.
• Panpel Arema FC Siap Terapkan Protokol Kesehatan, Jika Kompetisi Kembali Bergulir
• Terkuak Alasan Irwan Mussry Jatuh Cinta ke Maia Estianty, Ibu Al-El-Dul Digoda saat Live: Romantis
Namun, sebelumnya Zaini menyatakan sudah mempersiapkan sejumlah prosedur protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 perihal persiapan kembalinya siswa dan santri ke lembaga pendidikan.
Ia juga mengungkapkan, dua pekan lalu lalu sudah berkirim surat edaran ke semua sekolah dan juga pondok pesantren di Pamekasan untuk melakukan persiapan masuk sekolah dan pesantren.
Di dalam surat edaran itu dijelaskan Zaini, juga berisi beberapa prosedur perihal penanganan pencegahan Covid-19 yang perlu sekolah dan pondok pesantren siapkan sebelum para siswa kembali ke sekolah dan santri kembali ke Pondok Pesantren.
• Inilah Tanggapan Pengurus Masjid Surabaya Soal Usulan Jusuf Kalla Salat Jumat Dua Gelombang
• UPDATE CORONA di Indonesia Rabu 17 Juni 2020, Tambahan 1.031 Kasus Baru, Total Positif 41.431 Orang
Berikut prosedurnya;
1. Sekolah atau pondok pesantren wajib menyiapkan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir serta juga wajib menyediakan sabun di setiap kelas.
2. Sebelum masuk sekolah atau lingkungan pondok pesantren, di pintu gerbang depan, siswa dan santri wajib diukur suhu tubuhnya terlebih dahulu.