Virus Corona di Surabaya
Curhat Warga Surabaya Soal Rapid Test ke DPRD, 'Ribet Buat yang Sering Kontrol Penyakit'
Warga Surabaya mengeluhkan rapid test ke Juliana Eva Wati, anggota DPRD Surabaya. Yang punya kewajiban kontrol penyakit merasa ribet, tambah khawatir.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pelaksanaan rapid test masal dan masif di Kota Surabaya bikin warga kota cemas.
Bukan karena tidak mau taat kepada aturan Pemerintah, tapi warga yang punya kewajiban kontrol penyakit merasa malah jadi ribet, sementara lainnya merasa makin khawatir.
Saat memaksimalkan masa reses dengan sistem virtual saat pandemi virus Corona ( Covid-19 ), Juliana Eva Wati, anggota DPRD Surabaya langsung disambut dengan curhat M warga Sidotopo, Kecamatan Semampir terkait rapid test.
• KIAT Sukses Kusno Budidaya Bunga Puring Ayu Ting Ting di Blitar, Per Pot Dijual 800 Ribu, Tertarik?
• PSSI Terbitkkan 11 Buku Panduan Protokol Kesehatan Covid-19, Atur Pertandingan hingga Zona Stadion
"Warga yang sudah kerap sakit biasa kontrol ke RS. Namun saat mau kontrol kesehatan ini harus diminta rapid test. Ini yang merepotkan warga," kata Jeje, panggilan akrab Juliana Eva Wati, Senin (22/6/2020).
Karena takut akan rapid test dalam rangka mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, warga pun memilih tidak kontrol memeriksakan kesehatan mereka di RS.
Warga takut jika harus ada tindakan Corona.
• UPDATE CORONA di Sumenep Selasa 23 Juni, Sehari Tambah 10 Kasus Positif, Gugus: ini Terbanyak
• Viral Video CCTV Perampok Tak Tega Lihat Korban Menangis, Kembalikan Barang Jarahan dan Beri Pelukan
Jeje meminta warga tetap tenang dan tidak perlu panik. Tes tersebut dilakukan demi kenyamanan bersama. Mencegah terjadinya hal lebih buruk.
Saat ini kesadaran warga Kota Surabaya terus tumbuh, mereka ikut rapid test.
"Sebaiknya rapid test itu tidak diberlakukan kepada setiap warga yang mau kontrol. Banyak warga mengeluhkan rapid test setiap kontrol. Akan kami pastikan ke Gugus Tugas," kata mantan Ning Surabaya ini.
Notaris cantik ini menggelar reses secara daring di masa pendemi saat ini. Reses Angota DPRD dari PAN Dapil Surabaya II (Tambaksari, Semampir, Kenjeran, Pabean Cantikan) diikuti banyak warga melalui aplikasi zoom, IG live, FB live, YouTube live.
"Warga juga banyak yang menanyakan soal Bantuan Sosial Tunai (BST) yang tidak tepat sasaran," kata Jeje.
Anggota dewan termuda ini seakan dibiasakan untuk makin akrab dengan era IT. Jaring aspirasi pun digelar melalui zoom meeting. Tidak hanya warga Dapil tapi semua warga net.
Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Heftys Suud