Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Madura

Pabrik Rokok Sumenep Klaster Baru Covid-19 Masih Beroperasi, DPRD Nilai Pemerintah Tidak Tegas

Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi sebut pemerintah tidak tegas tangani Covid-19. PT Tanjung Odi klaster baru Covid-19 dibiarkan beroperasi.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Hefty Suud
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi sebaran virus Corona di Madura. 

TRIBUNJATIM.COM, SUMENEP - Pemerintah Kabupaten Sumenep dibawah komando Abuya Busyro Karim disebut belum berhasil menangani virus Corona ( Covid-19 ).

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Sumenep, Indra Wahyudi.

Dirinya bahkan menyebut Pemkab Sumenep 'gagal' menangani Covid-19.

Hilang Setelah Berpolemik dengan Ario Kiswinar, Ini Kabar Mario Teguh, Lihat Penampilannya Kini

Viral Pria di Lombok Nikahi Pacar dan Sepupunya Sekaligus, Saepul: Suka Dua-duanya, Ikhlas Dimadu

Untuk itu, ia meminta hari ini juga segera ditutup perusahaan rokok di Jalan Raya Sumenep-Pamekasan tersebut.

"Ini bentuk kegagalan pemerintah daerah. Tutup saja PT Tanjung Odi," tegas Indra Wahyudi dengan nada geram, Selasa (23/6/2020).

Pasalnya ratusan karyawan PT Tanjung Odi yang berada di kawasan tersebut reaktif Covid-19. Selain itu, ada 10 orang positif.

Minibus Muat Drum Pertalite dan Gas Elpiji Terbakar di Lamongan, Ada 5 Kali Ledakan, Sopir Selamat?

Nahas Pria Kota Malang Gantung Diri Karena Tak Kuat Menahan Sakit, Kertas di Saku Baju Jadi Bukti

Hal ini kata Indra Wahyudi, bentuk ketidak tegasan pemerintah daerah sudah sejak awal tercium kasus.

Meski pemerintah daerah sudah melakukan sidak ke PT Tanjung Odi beberapa waktu lalu, namun PT Tanjung Odi tetap beroperasi.

"Hasilnya terbukti hari ini, pekerja PT Tanjung Odi banyak yang terpapar virus Corona," terangnya.

Bahkan Indra Wahyudi menilai telah terjadi tebang pilih, sehingga terjadi ketidakadilan dan melahirkan ketidak tegasan bagi pemerintah daerah.

"Kenapa tempat usaha ekonomi yang lain ditutup. Ada apa? Terhadap usaha pariwisata dan kafe sangat tegas, tapi perusahaan pabrik tidak ditutup. Padahal sudah jelas menjadi klaster Covid-19," tegasnya.

"Tidak ada jalan lain, tutup PT Tanjung Odi," pintanya.

Penulis: Ali Hafidz Syahbana

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved