Jembatan Penghubung Dua Desa di Tulungagung Ambles, Warga Buat Jembatan Bambu di Atasnya
Jembatan penghubung Desa Pucangan dan Desa Karanganom, Kecamatan Kauman, Tulungagung, nyaris ambruk karena ambles.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Pembangunan jembatan bambu ini dilakukan swadaya masyarakat.
Masih menurut Subirman, sebenarnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sudah memantau jembatan ini.
• Data Ganda Jadi Potensi Kerawanan Verifikasi Faktual Dukungan Calon Perseorangan Pilwali Blitar 2020
Namun ia yakin, proses pembangunan masih lama.
"Kami kan tidak tahu kapan akan dibangun. Karena itu kami bangun jembatan bambu ini agar bisa difungsikan sampai nanti dibangun," ucapnya.
Plt Kepala Dinas PUPR Tulungagung, Robinson Nadeak, mengaku sudah melakukan survei ke jembatan itu.
Menurutnya, jembatan ambles karena pondasi sisi barat digerus aliran sungai di bawahnya.
Kondisi ini mengurangi kekuatan pondasi, apalagi setiap hari dilewati truk.
• Wali Kota Maidi Bentuk Tim 27 untuk Jadikan Sungai di Kota Madiun Selalu Bersih
• Presiden Jokowi dan Wali Kota Malang Targetkan Penurunan Kasus Covid-19 dalam Dua Pekan
"Lama-kelamaan jembatan tidak kuat menerima pembebanan, kemudian retak dan ambles," terang Robinson.
Temuan ini sudah dianalisa dan akan disampaikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
PUPR akan mengusulkan proses perbaikannya kepada Bappeda.
Kepastian waktu perbaikan sepenuhnya akan ditentukan oleh Bappeda.
"Apakah mungkin PAK (Perubahan Anggaran Keuangan), atau mungkin APBD murni tahun depan. Semua Bappeda yang menentukan," pungkas Robinson.
Editor: Dwi Prastika