Virus Corona di Tulungagung
UPDATE CORONA di Tulungagung Kamis 25 Juni, 27 Pasien Sembuh, Persentase Kesembuhan Capai 55 Persen
Sebanyak 27 pasien positif virus Corona di Tulungagung dinyatakan sembuh pada 25 Juni 2020. Dua di antaranya adalah pasien anak-anak.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 27 pasien positif virus Corona ( Covid-19 ) di Tulungagung dinyatakan sembuh pada Kamis (25/6/2020).
Dua di antaranya adalah pasien anak-anak.
Dengan tambahan ini, maka total pasien yang sembuh sejumlah 124 orang.
Pasien dari Kecamatan Bandung, Campurdarat, Gondang, Karangrejo, Sendang, dan Ngantru masing-masing satu pasien.
Disusul Kecamatan Ngunut dan Sumbergempol masing-masing dua pasien, Rejotangan 3 pasien, Boyolangu 4 pasien, Kedungwaru serta Sumbergempol masing-masing lima pasien.
"Alhamdulillah, hari ini angka kesembuhan cukup tinggi. Setelah kemarin 39 sembuh, hari ini 27," terang Wakil Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung, Galih Nusantoro, Kamis (25/6/2020) malam.
• Jembatan Penghubung Dua Desa di Tulungagung Ambles, Warga Buat Jembatan Bambu di Atasnya
• Usung Putra Menseskab Pramono Anung di Pilkada Kediri, Golkar Timbang Kandidat Wakil
Lanjut Galih Nusantoro, tingginya angka kesembuhan tidak lepas dari keberadaan mesin PCR di RSUD dr Iskak Tulungagung.
Karena bisa melakukan uji sampel swab tenggorokan, proses pelacakan pasien bisa dilakukan dengan cepat.
Karena lekas diketahui, proses penanganan juga bisa dilakukan cepat, sehingga mencegah fatalitas dan mempercepat kesembuhan.
"Para pasien kini cukup sekali tes swab negatif bisa dinyatakan sembuh," sambung Galih Nusantoro.
• Pantai Gemah Tulungagung Dibuka, Wisatawan Bersuhu Tinggi Dilarang Masuk, Tinggal di Pos Kesehatan
• Anggota DPRD Tulungagung yang Mengamuk di Pendopo Sudah Dimintai Keterangan Terkait Laporan Bupati
Indikator kesembuhan ini berubah, karena sebelumnya wajib tes swab dua kali dengan hasil negatif, sebelum dinyatakan sembuh.
Namun para pasien ini wajib melakukan isolasi mandiri selama 21 hari di rumah.
Isolasi ini untuk menghabiskan masa puncak, sehingga memastikan tidak ada virus lagi.
"Tujuh hari masa penyembuhan, dan 14 hari karantina mandiri. Mereka akan diawasi tenaga kesehatan di masing-masing desa," tutur Galih Nusantoro.