Berita Persebaya Surabaya
GBT Mulai Direnovasi Juli, Persebaya Terancam Boyong Ke Gelora 10 November Jika Liga 1 Bergulir Lagi
Persebaya Surabaya dipastikan belum bisa menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) saat Liga 1 dilanjutkan.
Penulis: Ndaru Wijayanto | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Persebaya Surabaya dipastikan belum bisa menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) saat Liga 1 dilanjutkan.
Pasalnya, Stadion berkapasitas 50 ribu penonton itu dalam proses renovasi oleh Pemkot Surabaya guna persiapan venue Piala Dunia U-20 2021 mendatang.
• Wisuda di Unair Surabaya Secara Daring, Hanya Mahasiswa Berprestasi Yang Diundang ke Kampus
• Jelang Dilanjutkannya Liga 2 2020, PSHW Timbang Rencana Jadi Tuan Rumah
Kabid Bangunan dan Gedung, Dinas Cipta Karya, Pemkot Surabaya, Iman Krestian menyebut Stadion GBT sudah memasuki proses persiapan investasi tanah lapangan.
"Perkiraan bulan depan (Juli), sudah scraping," jelas Imam Krestian, Sabtu (27/6/2020).
• Anggotanya Maju Pilkada, Hipakad Jatim Berikan Dukungan Moril
• Risma Berikan Arahan Khusus ke Sejumlah Kawasan di Surabaya Ini, Alasannya terkuak
Oleh sebab itu, bila wacana Liga 1 dilanjutkan pada bulan September nanti akan berpusat di pulau Jawa, opsinya Persebaya mungkin bisa bermain di Stadion Gelora 10 November.
Meski belum pasti, dia menyebut Stadion yang saat ini juga sedang proses renovasi itu kemungkinan bisa segera digunakan, dengan catatan tanpa penonton.
"Kita tunggu dulu keputusannya bagaimana, kalau tanpa penonton liga September nanti kemungkinan bisa dipakai sementara," sambungnya.
• Polresta Malang Kota - Kodim 0833 Malang Bentuk Kampung Tangguh di Kelurahan Mergosono dan Bunulrejo
• PS Hizbul Wathan Berencana Gelar TC di Bulan Agustus
Sampai saat ini memamg belum ada keputusan pasti kapan kompetisi Liga 1 akan digulirkan lagi. Hanya saja sempat ada wacana kompetisi berpusat di pulau Jawa.
Bila benar, maka Persebaya punya opsi menggunakan Stadion 10 November. Itupun bila mendapat persetujuan dengan sejumlah pihak, antaranya Pemkot Surabaya.