Virus Corona di Surabaya
Anggapan RSUD Dr Soetomo 'Tolak' Bantuan Pemkot Surabaya, Dirut Klarifikasi: Belum Terima Laporan
RSUD Dr Soetomo memberikan penjelasan soal keterangan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - RSUD Dr Soetomo memberikan penjelasan soal keterangan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Direktur Utama RSUD Dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi menjelaskan, selama ini pihaknya belum mendapatkan pemberitahuan dari Pemkot Surabaya.
"Kami belum menerima laporan soal itu. (Pemkot Surabaya) belum ada yang menghubungi saya (soal pemberian bantuan)," kata dr Joni ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (29/6/2020).
• UPDATE CORONA di Dunia Senin 29 Juni 2020, Total Capai 10,2 Juta Jiwa, Bangladesh 4.014 Kasus Baru
Sekalipun demikian, bukan berarti RSUD milik Pemprov Jatim tersebut kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).
"Berdasarkan data kami, kami masih punya puluhan ribu," kata dr Joni.
Jumlah tersebut berasal berbagai sumber.
• Viral Siswi Tertangkap Ayahnya Ngamar di Hotel Masih Pakai Seragam, Psikolog Beber & Kuak Pemicunya
• Malam Pertama Berubah jadi Tragedi Maut, Ciuman Suami Bikin Istri Tewas, Penyebab Dikuak Dokter
"Terkait bantuan, kami telah menerima banyak bantuan. Ada yang masih bisa beli sendiri, bantuan masyarakat, bantuan pemrov, hingga pegiat kesehatan," tambahnya.
Apabila Pemkot Surabaya memang ingin memberikan bantuan, dr Joni menyarankan agar dapat disalurkan kepada RS Darurat.
• 13 Provinsi di Indonesia yang Nol Kasus Baru Covid-19, Total Pasien Positif Capai 55.092 per 29 Juni
RS Darurat merupakan RS yang berada di luar 99 RS rujukan yang sudah disiapkan Pemrov Jatim.
"Kami memikirkan teman-teman RS yang masih kekurangan APD. Kasihan teman-teman di rumah sakit darurat. Mereka yang harus diperhatikan," katanya.
"Seharusnya, bisa diserahkan ke situ. Kalau kami menerima semua, kami serakah namanya," terangnya.
• VIDEO Wali Kota Surabaya Risma Sujud Menangis di Kaki Dokter, Kronologi hingga Respon Sang Dokter
Sekalipun menjadi milik Provinsi, RSUD Dr Soetomo kini merawat banyak pasien Covid-19 yang berasal dari Surabaya.
Hingga hari ini, total sebanyak 1907 pasien Covid-19 yang dirawat.
Dari total tersebut, 865 orang adalah Surabaya.
• UPDATE CORONA di Dunia Senin 29 Juni 2020, Total Capai 10,2 Juta Jiwa, Bangladesh 4.014 Kasus Baru
"Sebanyak 79 persen di antaranya adalah warga Surabaya. Bukan hanya di RSUD Dr Soetomo, RS lainnya juga didominasi pasien asal Surabaya," terangnya.
"Memang ada yang berasal dari luar Surabaya atau bahkan luar Jawa Timur. Namun, tetap yang banyak dari Jawa Timur dan Surabaya. Kami tidak membedakan pasien datang dari mana. Begitu pasien datang, ada fasilitas yang kami rawat," katanya.
Untuk diketahui, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tiba-tiba bersujud sembari menangis di hadapan dokter saat audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya di Balai Kota, Senin (29/6/2020).
• Respons Dokter Lihat Risma Sujud di Hadapannya saat Audiensi Covid-19, Mungkin Beliau Salah Paham
Bahkan, Risma hingga dua kali bersujud di depan salah seorang dokter hingga tersedu-sedu.
Salah satu dokter yang hadir, bernama dr Sudarsono menyampaikan sejumlah hal terkait penuhnya rumah sakit yang menangani kasus Covid-19.
dr Sudarsono menyampaikan overloadnya rumah sakit dan masih banyaknya warga yang tidak patuh protokol.
Mendadak Risma mendekati dokter tersebut dan bersujud sembali menangis. Hal itu sempat membuat rapat terhenti sejenak.
• Kumpulan Momen Risma Sujud di Hadapan Publik, Minta Maaf di Depan Takmir hingga Pegangi Kaki Dokter
"Kalau Bapak nyalahkan kami, kami gak terima, kami tidak bisa masuk di sana," kata Risma dengan suara parau dengan matanya yang merah saat menangis tersedu.
Salah satu yang disebut penuh adalah RSUD dr Soetomo Surabaya.
Padahal, kata Risma, pihaknya berulang kali ingin masuk ke rumah sakit milik Pemprov Jatim itu namun tidak bisa.
Pihaknya sempat ingin memberikan bantuan namun ditolak. Dia merasa kesulitan berkomunikasi dengan pihak rumah sakit tersebut.
Penulis: Bobby Koloway
Editor: Arie Noer Rachmawati