PPDB SMPN Tulungagung 2020, SMPN 2 Rejotangan Cuma Dapat 3 Siswa, 28 Sekolah Lain Masih Kekurangan
Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMP di Tulungagung berakhir pada 27 Juni 2020 kemarin.
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) tingkat SMP di Tulungagung berakhir pada 27 Juni 2020 kemarin.
Namun ternyata banyak SMP negeri yang kekurangan siswa.
Jumlah pendaftar masih jauh dari pagu yang sudah ditetapkan.
• Daftar Ulang PPDB SMP Negeri Surabaya 2020 Belum Dibuka, Dindik Masih Verifikasi Surat Domisili
Karena itu proses PPDB diperpanjang hingga hari ini, Selasa (30/6/2020).
Namun perpanjangan PPDB ini tak pula berhasil memenuhi pagu sekolah yang selama ini berstatus pinggiran.
Satu di antara yang paling parah adalah SMPN 2 Rejotangan.
• Adik Via Vallen Tak Percaya Pembakar Mobil Kakaknya Ternyata Vianisti: Masa Fans Senekat itu, Nggak
• Cewek Ngamuk Ditinggal Mantan Nikah, Hajar Sang Cowok di Pelaminan, Banjir Tangis, Lihat Endingnya
SMP ini hanya mendapatkan satu pendaftar online dan dua siswa afirmasi (Gakin).
Perolehan ini jauh dari pagu yang ditetapkan, sebanyak 126 siswa.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto Wicaksono mengatakan, PPDB jalur zonasi kembali diperpanjang selama dua hari.
• Seluruh RS Rujukan Jatim akan Terapkan One Gate System, Distribusi Pasien Covid-19 Bakal Ditata
“Khusus jalur zonasi kami perpanjang dari 1-2 Juli 2020. Tanggal 3-4 kami sisir kembali untuk mencari anak-anak yang belum dapat sekolah,” ujar Yoyok, panggilan akrab Haryo Dewanto.
Khusus untuk SMPN 2 Rejotangan, sekolah ini kalah bersaing dengan MTs.
Padahal sekolah ini letaknya startegis di tepi jalan utama, dekat dengan SMAN 1 Rejotangan dan SMKN Rejotangan.
• Banyak Siswa Tulungagung Gagal Lolos PPDB Jalur Zonasi, Dipicu Numpang KK, Dewan: Harus Ada Aturan
Karena itu Yoyok meminta agar pihak sekolah melakukan inovasi menjadi sekolah plus.
“Karena masyarakat di sana basisnya adalah agama, bisa dibuat sekolah plus di bidang keagamaan,” sambung Yoyok.
Minimnya jumlah siswa juga akan mempengaruhi kinerja sekolah ke depan.
• Wali Murid Wadul ke DPRD Jatim Protes PPDB SMA Jalur Zonasi, Ungkap Kecurangan Surat Domisili
Sebab semakin kecil jumlah siswa, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga semakin minim.