Virus Corona di Malang
Jelang Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2020, 1000 Pengawas dan Panitia UB Malang Jalani Rapid Test
Sebanyak 1.000 orang panitia dan pengawas UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) SBMPTN di Pusat UTBK UB jalani rapid test.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebanyak 1.000 orang panitia dan pengawas UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) SBMPTN di Pusat UTBK Universitas Brawijaya (UB) menjalani rapid test di gedung Samantha Krida.
Kegiatan dilaksanakan sejak Kamis dan Jumat (2-3/7/2020) bekerja sama dengan Kemenkes.
UTBK dilaksanakan pada 5-14 Juli 2020. Setiap hari dua sesi.
Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan SDM Kesehatan, dr Mariya Mubarika menjelaskan kegiatan ini untuk memberi ketenangan pada peserta.
"Bahwa pengawasnya sehat," jelas Mariya pada TribunJatim.com, Jumat (3/7/2020).
• VIRAL Kisah Pasangan Awalnya Dikira Sejenis, Semua Terbantah saat Nikah, Ceweknya Disoroti: Pangling
Dijelaskan, ini tak sekedar rapid test untuk persiapan UTBK, tapi juga supaya ada penelitian bagaimana dalam sistem belajar mengajar.
"Karena Covid-19 ini kan masih baru. Semua masih learning by doing. Jadi masih butuh banyak riset-riset buat protokol kesehatan untuk belajar mengajar. Apalagi nanti kan menghadapi kenormalan baru. Saat ini kan semua masih daring," jelasnya.
Hal ini didukung Kemenkes agar tahu prosesnya, berapa jam, protokol kesehatannya seperti apa selain memberi ketenangan pada peserta.
Dikatakan, jika protokol kesehatan dilaksanakan dengan baik, maka penularan juga bisa mencapai nol.
Sedang dr Syifa Mustika, SpPD-KGEH menjelaskan, hasil rapid test akan diberikan panitia untuk ditindaklanjuti.
• Inikah Pesan Terakhir Aleesya untuk Laudya? Diposting Erra Fazira, Panggilan Khusus Bella Terekspos
• Bukti Cinta Irwan Mussry, Kirim Bahan Dapur Harga Selangit hingga Romantis Diam-diam, Maia Bahagia
"Kami hanya melaksanakan kegiatannya. Yang jelas ini bisa buat memberi kepastian pada peserta bahwa tes di UB aman dan melindungi peserta," jelas dia.
Saat ditanya mengapa di UTBK UB tidak mensyaratkan rapid test ke peserta karena alasan rasional.
"Karena kami melihat kemampuan masyarakat tidak semua sama. Langkah rasional adalah melakukan rapid test buat panitia dan pengawas," jelasnya.
Dikatakan, penularan Covid-19 lewat droplet.
Dalam jurnal terbaru, bisa dengan pemakaian masker yang benar bisa tidak menular sampai nol persen.
• UPDATE CORONA di Dunia Jumat 3 Juli 2020, Total Kasus Capai 11 Juta, Indonesia Peringkat 28
Karena itu, pastikan memakai masker yang benar.
"Untuk orang awam, pakai masker kain sudah cukup. Pastikan masker menutup hidung dan bagian bawah tidak longgar," kata dr Syifa.
Karena sekarang banyak dilihat, orang pakai masker tapi hidungnya tak ditutupi.
Kadang hidung tertutup, tapi bagian bawah longgar.
Dari pantauan di kampus UB, sudah dipasangi spanduk masuk kawasan protokol kesehatan.
• Jatim Terima Bantuan 100 Ribu Tablet Obat Avigan, Khofifah Optimistis Kasus Covid-19 Bisa Turun
Yaitu wajib memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak.
Selain itu disiapkan kawasan parkir kendaraan isolasi buat pengantar di sekitar area Samantha Krida.
Juga dipasang spanduk titik-titik drop zone buat pengantaran, penunjuk lokasi ujian dll.
Selama ada kegiatan UTBK, Rektor UB Prof Dr Ir Nuhfil Hanani telah mengeluarkan SE tentang bekerja dari rumah buat karyawan.
Sehingga di kampus hanya ada peserta ujian dan panitia serta pengawas yang bertugas.
Kegiatan-kegiatan akademik dan non akademik ditiadakan.
Penulis: Sylvianita Widyawati
Editor: Arie Noer Rachmawati