Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Trenggalek

Potret Larung Kepala Kerbau di Dam Bagong Trenggalek saat Pandemi Corona, Terbatas Tapi Tetap Hikmat

Pelaksanaan acara budaya larung kepala kerbau di Dam Bagong, Kabupaten Trenggalek kembali digelar, Jumat (3/7/2020).

SURYA/AFLAHUL ABIDIN
Pelaksanaan acara budaya larung kepala kerbau di Dam Bagong, Kabupaten Trenggalek, Jumat (3/7/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Pelaksanaan acara budaya larung kepala kerbau di Dam Bagong, Kabupaten Trenggalek kembali digelar, Jumat (3/7/2020).

Kegiatan rutin tahunan itu berlangsung berbeda di tengah pandemi Covid-19.

Prosesinya digelar secara terbatas. Namun, kehikmatannya tetap terasa.

Cerita di Balik Rumah Mak Jujun, Perabot Gerak Sendiri Hebohkan Warga & Polisi, 10 Ustaz Doa Bersama

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, hanya ada dua prosesi dalam pelaksanaan bersih Dam Bagong tahun ini.

Yakni seaman atau pembacaan Alquran dan pelarungan kepala kerbau di dam.

Biasanya, ritual itu juga diikuti dengan berbagai rangkaian kegiatan lain.

Inikah Pesan Terakhir Aleesya untuk Laudya? Diposting Erra Fazira, Panggilan Khusus Bella Terekspos

Bukti Cinta Irwan Mussry, Kirim Bahan Dapur Harga Selangit hingga Romantis Diam-diam, Maia Bahagia

“Yang berbeda hari ini, dilaksanakan dengan terbatas. Kami lakukan kirim doa kepada leluhur, yaitu Menak Sopal dan seluruh sesepuh Kabupaten Trenggalek,” kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu.

Di hari itu, Mas Ipin mengikuti rangkaian larung kepala kerbau.

Ia menyerahkan kaki dan kepala kerbau ke petugas adat, lalu dilempar ke Dam Bagong.

UPDATE CORONA di Indonesia Jumat 3 Juli 2020, Kasus Baru Tambah 1.301, Total 60.695 Pasien Positif

Sementara beberapa warga turut ikut memperebutkan bagian tubuh kerbau dari dam.

Larung kepala kerbau digelar saban Jumat Kliwon pertama bulan Selo kalender Jawa.

Hajatan ini sebagai bentuk syukur warga desa di Trenggalek atas melimpahnya hasil pertanian.

VIRAL Pesona Penjual Rujak Madura Mirip Syahrini, Pembeli Membludak Tahu Sosok Asli, Nasib Berubah

Mas Ipin bilang, keberadaan Dam Bagong tergolong vital bagi petani di Trenggalek.

Air dari dam itu mengaliri lebih dari 800 hektare (ha) sawah yang ada di beberapa kecamatan di Trenggalek.

“Sebagai rasa syukur, masyarakat bersedekah lewat, salah satunya, membagikan daging kerbau kepada warga sekitar,” tutur Mas Ipin.

Pengusaha Alat Pesta di Trenggalek Simulasi Hajatan Pernikahan, Tak Ada Foto Bersama, 1 Desa 1 Acara

Warga setempat meyakini, Ki Ageng Menak Sopal merupakan leluhur yang berjasa atas lancarnya irigasi sawah-sawah di Trenggalek.

Konon, ia punya peran besar dalam pembangunan Dam Bagong di masa silam.

Mas Ipin berharap, acara budaya ini bakal lestari.

Pelaksanaan PPDB SMP Negeri di Trenggalek, Pagu Sekolah Terfavorit Juga Tak Terpenuhi

Sehingga warga tak lupa atas jasa perjuangan leluhur untuk masa depan.

Budaya ini, kata dia, juga dapat memupuk rasa solidaritas antar petani dan warga.

“Pertama, ini membentuk sikap bahwa meski leluhur telah tiada, tapi warga masih mengikuti jejak-jejak peruangannya. Kedua, muncul kebersamaan untuk bersedekah. Seperti yang kita lihat dalam sedekah Nyadran di Dam Bagong ini,” pungkas dia.

Penulis: Aflahul Abidin

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved