Pengamat Politik Sebut PDIP Hanya Akan Konsentrasi Pada Nama-nama Besar di Pilwali Surabaya
Beredarnya kabar rekomendasi calon Wali Kota Surabaya PDIP untuk Whisnu Sakti Buana terus menuai spekulasi.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Taufiqur Rohman
Apakah WS atau Eri, Andri menyebut bahwa keduanya bisa dipasangkan.
Semua juga memiliki peluang yang sama.
• Bupati Jember Tinjau Protokol Kesehatan Saat UTBK SBMPTN 2020 di Unej: Alhamdulillah, Semua Lancar
Karena PDIP punya 15 kursi artinya memenuhi untuk mengajukan pasangan calon sendiri.
"Namun karena waktu sudah mepet, sebaiknya rekom memang harus disegerakan. Sebab penantang gabungan parpol di luar PDIP sudah pasti memunculkan sosok calon wali kota (Machfud Arifin mantan Kapolda Jatim)," kata Andri.
Kemungkinan bakal muncul sosok kandidat baru terkait rekom, dosen UINSA tersebut menyebut hal itu sulit terwujud.
Kalau muncul nama baru sangat berisiko bagi PDIP.
• Begini Respon M Qosim Usai Kantongi Rekom DPP PKB Maju di Pilkada Gresik 2020
Andri masih meyakini bahwa siapa pun yang direkom PDIP, faktor Risma akan menjadi penentu juga.
Risma sudah menjadi acuan standar PDIP menentukan calon penerusnya.
Siapa yang berhak atas rekom resmi itu? Bisa jadi Whisnu, bisa juga Eri, Atau keduanya dengan posisi yang berbeda.
• DPP PDIP Tunjuk Istri Abdullah Azwar Anas Sebagai Calon Bupati di Pilbup Banyuwangi 2020
Bisa juga sosok di luar paket tersebut.
DPP pasti akan memilih kandidat terbaik karena demi menjaga Marwah partai di Surabaya.
Pasalnya setiap kali Pilwali digelar, PDIP selalu menang.