Ahli Epidemiologi Sebut Pandemi Covid-19 Tak Selesai Tahun Ini, Lalu Sampai Kapan?
Ahli epidemiologi menyebut pandemi Covid-19 gelombang pertama belum selesai sampai Desember nanti.
Ahli epidemiologi menyebut pandemi Covid-19 gelombang pertama belum selesai sampai Desember nanti. Lalu, sampai kapan pandemi akan berakhir? Simak selengkapnya!
TRIBUNJATIM.COM - Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai, pandemi Covid-19 di Indonesia tidak akan selesai dalam waktu dekat.
Menurut dia, pandemi Covid-19 masih akan berlangsung dalam beberapa tahun ke depan.
Dia memprediksi, hingga Desember nanti, gelombang pertama pandemi Covid-19 belum selesai.
"Pandemi ini masih panjang, (bisa) dua, tiga, empat tahun, atau mungkin sampai lima tahun. Jadi jangan mimpi bahwa pandemi akan selesai tahun ini karena masalahnya susah sekali," ujar Pandu dalam webinar 'Urgensi Penanganan Permukiman Padat Penduduk Menghadapi Pandemi Covid-19', Kamis (9/7/2020).
• Terbentur Zona Merah Covid-19, Aspirasi Forum Musisi dan Komunitas Penggemar Burung Kediri Kandas
Pandu menilai, pemerintah tidak serius menangani pandemi Covid-19.
Banyak pemerintah daerah yang tidak melakukan pemeriksaan Covid-19 dengan metode polymerase chain reaction (PCR) karena tidak ingin daerahnya berstatus zona merah.
"Jadi jangan mimpi untuk bisa mengakhiri pandemi ini selesai dengan cepat karena memang kita tidak serius sama sekali menangani pandemi," kata dia.
Jika ingin mempercepat penanganan Covid-19, Pandu berujar, pemerintah harus benar-benar aktif melacak kasus (tracing), melakukan tes PCR, dan mengisolasi pasien positif Covid-19.
Tempat isolasi pasien pun harus berlokasi agak jauh dari permukiman agar tidak berpotensi menularkan virus kepada orang lain.
Langkah lainnya, pemerintah juga harus memastikan masyarakat disiplin melaksanakan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.
"Kalau ada perbaikan (penanganan Covid-19), melakukan 3M, isolasi yang benar, lacak yang benar, tes yang benar, bukan dengan rapid test, tapi dengan tes PCR, maka kita akan cepat melandaikan," ucap Pandu.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Suharti menyatakan, Pemprov DKI sudah banyak melakukan tes PCR melalui kegiatan active case finding.
Tes PCR itu utamanya dilakukan di wilayah-wilayah rawan penularan Covid-19.
Pasien-pasien positif Covid-19 yang ditemukan melalui active case finding kemudian langsung diisolasi.