Dikunjungi Menteri Kelautan, Petani Tambak Kerapu Lamongan Mengeluh: Banyak dari Kami Akan Ditangkap
Kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ke Kampung Kerapu Kecamatan Brondong Lamongan, Rabu (8/7/20208), diwarnai banyak keluhan.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Taufiqur Rohman
Sehingga ia meminta agar pemerintah menyederhanakan aturan agar mereka yang bekerja sehari-harinya dari laut dan budidaya ikan bisa dimudahkan.
Menanggapi adanya keluhan dari para petani tambak budidaya ikan kerapi, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan terkait penangkapan nelayan akibat perizinan yang dianggap menyalahi aturan, pihaknya sudah bertemu dengan petinggi kepolisian dan juga pengawas di KKP.
• Dokter Tirta Ungkap Sebab Jumlah Kasus Covid-19 di Surabaya Tinggi, Sebut 2 Pihak Paling Rugi
• Dukung Perkembangan UMKM di Era Transisi New Normal, Petrokimia Gresik Gelontorkan Anggaran Miliaran
“Saya bahkan ketemu langsung dengan Polri dan meminta agar urusan yang seperti ini diselesaikan dengan cara pembinaan jangan dihukum duluan. Dan dengan kepolisian kami juga sudah ada MoU dan mereka sepakat,” kata Menteri Edhy.
Oleh sebab itu ia menduga bahwa dalam hal penerapannya masih butuh sosialisasi lebih intens di tataran kepolisian.
Namun hal ini ia minta tidak membuat nelayan dan petani tambak menjadi ketakutan sebab Kapolri sendiri dikatakan Menteri Edhy sudah setuju bahwa konsepnya adalah pembinaan.
• Demi Nikahi Transgender, Pengusaha Kaya Ceraikan Istri Sah, Kuak Rahasia Istri Baru: Tubuhnya Tulen
“Pihak kejaksaan juga sama, mereka juga setuju. Maka kami minta datanya siapa saja nelayan di Lamongan ini yang mengalami masalah serupa supaya coba lami komunikasikan,” kata Menteri Edhy.
Dalam kunjungan ke Kampung Kerapu ini, Menteri Edhy juga didampingi oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Sebelum berdialog dengan petani tambak, mereka menyempatkan diri untuk panen ikan kerapu dan juga menebar benih ikan kerapu.