Kemenpan-RB Apresiasi 'Teropong Jiwa' Banyuwangi, Beri Peluang ODGJ Berkarya dan Kembali Bekerja
Kemenpan-RB apresiasi inovasi Teropong Jiwa yang dipaparkan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Beri peluang ODGJ berkarya dan kembali bekerja.
Penulis: Haorrahman | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas memaparkan program inovasi Teropong Jiwa (Terapi Okupasi dan Pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa) secara virtual, Kamis (9/7/2020).
pemaparan dilakukan di hadapan tim penilai Inovasi Pelayanan Publik yang digelar Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Kemenpan-RB ) .
Sejumlah panelis mengapresiasi program pemulihan dan pemberdayaan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) tersebut.
• Kehidupan Suami Nikahi Transgender, Kuak Rahasia Istri Baru: Tubuhnya Tulen, Istri Sah Diceraikan
• VIRAL Pelakor Digerebek Sedang Berhubungan dengan Suami Orang, Justru Tantang dan Marahi Istri Sah
Teropong Jiwa adalah program pemberian terapi kerja bagi ODGJ yang diinisiasi oleh Puskesmas Gitik, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi.
Pasien ODGJ yang sudah stabil setelah menjalani serangkaian pengobatan, akan dilatih berbagai ketrampilan kerajinan tangan. Tak hanya berhenti di situ, para ODGJ tersebut lalu disalurkan ke sejumlah tempat kerja.
“Ini yang menarik. Ada intervensi dari pemerintah yang membuat pengusaha mau mempekerjakan ODGJ. Dengan begitu, ODGJ yang sudah stabil ini benar-benar bisa berkarya, mengaktualisasikan dirinya,” kata Nurjaman Mochtar.
• Hari Kedua Bonek Wani Lawan Covid-19, Jojo dan Zoro Ikut Terjun ke Pasar
• Iba Bupati Lumajang Bela Hak Tanah Warga Malah Dipolisikan, Istri Salim Kancil: Gak Akan Jual Tanah
Paparan ini adalah seleksi tahapan pertama menuju Top 45 lomba Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang digelar Kemenpan-RB.
Sebanyak 99 inovasi terbaik dari 2.000 lebih inovasi se-Indonesia yang masuk, dipaparkan dan diseleksi secara ketat oleh tim panel independen yang ditunjuk Kemenpan-RB.
Tim ini terdiri dari Prof. JB. Kristiadi (akademisi Universitas Indonesia/UI), Prof. Eko Prasojo (akademisi UI), dan Dadan S Suharmawijaya (anggota Ombudsman RI).
Ada juga Tulus Abadi (Ketua Pengurus Harian YLKI), Haris Turino (akademisi), Siti Zuhro (LIPI), Nurjaman Muchtar (Perwakilan Stasiun Televisi), serta Indah Sukmaningsih (YLKI).
Inovasi Teropong Jiwa kini telah direplikasi di seluruh Puskesmas di Banyuwangi.
Setiap puskesmas menjalankan program terapi okupasi dengan cara yang beda-beda terhadap ODGJ yang ada di wilayah kerjanya. Misalnya, ada yang diajak berkebun, ada juga yang diajak membuat keripik singkong.
“Ini juga bagus. Inovasi di satu puskesmas sudah berhasil, langsung direplikasi di seluruh puskesmas yang lain. Akhirnya dampaknya bisa dilihat secara nyata di seluruh wilayah,” kata Dadan S Suharmawijaya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Anas menjelaskan bahwa terapi kerja ini bertujuan agar pasien ODGJ tidak mengalami kekambuhan.
Mereka bisa lebih fokus dan tidak mudah emosional, dan yang pasti tujuannya agar mereka bisa mandiri ke depan. Program ini berjalan sejak 2017.