Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Gresik

Curhat Buruh Tani di Gresik Terdaftar KPM Tapi Tak Terima BPNT Selama 6 Bulan, Cuma Bisa Pasrah

Emi Kusniati bersama suaminya hanya bisa pasrah. Meski terdaftar dalam Keluarga Penerima Manfaat tapi tak terima BPNT selama 6 bulan.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/WILLY ABRAHAM
Emi Kusniati, seorang buruh tani yang menunjukkan KKS miliknya, selama enam bulan tidak menerima BPNT karwna tidak bisa digunakan dengan alasan saldo 0 di Desa Wahas, Kecamatan Balongpanggang, Senin (13/7/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Emi Kusniati bersama suaminya hanya bisa pasrah.

Meski terdaftar dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Emi ternyata sudah enam bulan tidak menerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Total selama enam bulan belakangan, Emi Kusniati tidak lagi menerima beras, telur, dan komoditi lain seperti penerima BPNT lainnya.

"Saya hanya menerima dua bulan saja tahun lalu setelah itu tidak bisa dipakai kartunya," kata ibu dua anak ini.

Beban RSUD Dr Soetomo Rawat Pasien Corona Berkurang, Terbantu RS Lain, Kondisi Bed Tak Selalu Penuh

Padahal, dia mengikuti semua prosedur, mulai datang ke kantor Balai Desa bahkan membawa sejumlah syarat seperti Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) berwarna merah putih seperti keluarga penerima lainnya.

Namun, apa yang didapat, Emi saat menggesek kartu miliknya ternyata tidak berfungsi. Bahkan dikatakan oleh petugas saldonya nol.

"Tiga bulan saya ikuti terus sampai saya malu. Datang ke balai desa ternyata tidak dapat apa-apa. Kartunya tidak bisa dipakai," terangnya.

Wanita yang berprofesi sebagai buruh tani ini hanya bisa berharap jika saat kartunya bisa digunakan maka akan dirapel BPNT miliknya selama enam bulan itu.

VIRAL Rumahnya Disewa Kawan Cantik, Cewek Ini Syok Lihat Kondisi Isinya, Bau Busuk, Ulat di Tikar

Nasib Pilu Pengantin Baru Diperkosa Mertua, Ipar Merekamnya, Alasan Keji karena Mahar, Ending Miris

Persyaratan dari desa pun dilakuinya, maklum saja BPNT yang seharga Rp 200 ribu cukup berarti baginya.

Ternyata persyaratan yang dipenuhinya kepada pihak desa belum membuahkan hasil.

"Kemarin saat menggesek kartu ibu saya di balai desa bisa. Saat saya coba gesek lagi kartu punya saya masih tidak bisa. Saya juga sudah pisah KK sama ibu saya. Saya sudah pasrah kalau tidak bisa tidak apa-apa," ucapnya.

Hidup terus berjalan, selama ini dia bersama suaminya lebih giat bekerja menggarap sawah orang lain untuk kebutuhan sehari-hari.

Apalagi kedua anaknya diminta untuk fokus mengejar pendidikan setinggi mungkin.

Resepsi Nikah Berujung Baku Hantam, Hadirnya Mantan Jadi Pemicu, Mempelai Menangis, Lihat Endingnya

Hal yang dialami Emi juga dialami beberapa warga lainnya di Desa Wahas.

Bahkan ada KPM tinggal di rumah dengan kondisi kurang layak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved