Kekecewaan Pembelot China Pada Negaranya Ungkap Kebenaran Soal Corona: Rela Mati Demi Dunia
Inilah kekecewaan pembelot China kepada negaranya. Kebenaran soal Corona akhirnya terungkap. Simak faktanya
Ia juga meninggalkan semua orang yang dicintainya.
Yan paham betul tentang risikonya membelot dari China.

Karena ia bisa sewaktu-waktu dijebloskan ke penjara, dihilangkan, atau bahkan dibunuh.
Namun ia tetap bersikukuh membongkar kebenaran yang disembunyikan Xi Jinping dan anak buahnya.
Yan mengatakan kepada Fox News bahwa pemerintah China tahu tentang wabah itu jauh sebelum dipublikasikan, dan bahwa atasannya sengaja mengabaikan penelitian yang dia lakukan pada awal pandemi.
Yan, yang sekarang bersembunyi, berkata: "Alasan saya datang ke AS adalah karena saya menyampaikan pesan kebenaran COVID."
• Akhirnya Ada Senjata Ampuh Lawan Corona, Apa Itu Dexamethasone? Indonesia Juga Mudah Mendapatkannya
Rahasia Besar Laboraturium Terungkap
Tempat kerja Yan digolongkan sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia.
Ilmuwan Yan juga mengklaim bahwa ia adalah salah satu ilmuwan pertama yang ditugasi mempelajari kasus mirip SARS yang muncul di Tiongkok pada akhir 2019 itu.
Rekannya di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di china memberi tahunya pada tanggal 31 Desember 2019 lalu tentang adanya kemungkinan penularan virus corona dari manusia ke manusia.

Namun saat itu bosnya "hanya mengangguk" dan menyuruhnya tetap bekerja.
“Ada banyak, banyak pasien yang tidak mendapatkan perawatan tepat waktu dan diagnosis tepat waktu.
"Dokter rumah sakit takut, tetapi mereka tidak bisa bicara. Staf CDC takut," kata Yan.

Rela Mati Karena Kecewa dan Ingin Dunia Selamat
Ketika dia memutuskan untuk berbicara, Yan mendapati hidupnya ternyata dalam bahaya.