Anggaran Perlindungan Anak di Desa Tulungagung Terkendala Covid-19, Hanya 34 Desa yang Menganggarkan
Penganggaran perlindungan anak di tingkat desa terkendala pandemi virus Corona. Sebab anggaran keuangan desa lebih banyak dipakai penanganan Covid-19.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Menurutnya meski masih sedikit, namun jumlah itu sudah lebih baik dibanding wilayah lain di Jawa Timur.
Dari anggaran itu, nantinya akan diwujudkan program perlindungan anak menyesuaikan kondisi masing-masing desa.
• Setelah Keluarkan Fatwa Haram, PCNU Tulungagung Minta Warga Nahdliyin Tak Terlibat di Auto Gajian
• Agar Mahasiswa Baru Merasakan Suasana Kampus, IKIP Budi Utomo Malang Sambut Maba Langsung
"Kalau misalnya desa bingung, bisa konsultasi ke LPA atau ke ULT PSAI (Unit Layanan Terpadu Perlindungan Sosial Anak Integratif)," terang Winny Isnaeni.
Namun yang menggembirakan, Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) bertambah pesat.
Dari dua PATBM, kini sudah bertambah menjadi 16 PATBM yang bisa diandalkan.
PATBM memaksimalkan fungsi perlindungan anak di tingkat desa, sesuai kondisi masing-masing desa.
"Rencananya akan kami serentakkan (pembentukan PATBM)," pungkas Winny Isnaeni.
Editor: Dwi Prastika