Virus Corona di Trenggalek
Trenggalek Tambah 12 Kasus Positif Covid-19, Bupati Mas Ipin Umumkan: Terjadi Transmisi Lokal
Ada tambahan 12 kasus Covid-19 di Trenggalek. Bupati Mochamad Nur Arifin kuak transmisi lokal, minta warga lebih disiplin protokol kesehatan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK – Kabupaten Trenggalek mengumumkan adanya tambahan 12 kasus terkonfirmasi virus Corona ( Covid-19 ), Kamis (16/7/2020) malam.
Bersamaan dengan itu, Kabupaten Trenggalek sekaligus mengumumkan adanya transmisi lokal.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, transmisi lokal yang terjadi di Trenggalek bersifat sporadis.
Artinya, kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu, transmisi lokal belum membentuk klaster baru.
• Jelang Pilkada, Jajaran Polres se-Eks Karesidenan Kediri Gelar Latihan Gabungan Pengendalian Massa
• UPDATE CORONA di Nganjuk Kamis 16 Juli, Ada Tambahan 4 Positif: Total Kasus Covid-19 Menjadi 139
Namun terbatas pada penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga.
“Dapat kami simpulkan di Trenggalek telah terjadi transmisi lokal, meskipun belum membentuk klaster baru,” kata dia.
Sebelas tambahan kasus itu secara berturut-turut dilaporkan sebagai pasien nomor urut 43 hingga 54.
Indikasi transmisi lokal terjadi pada kasus pasien 46, warga Desa Ngares, Kecamatan Trenggaek.
• TERKUAK Modus Pelaku Email Phising Sabotase Transaksi Rp 8 M Perusaan Jepang: Bedakan Titik Strip
• FIX Persesa Sampang Mundur dari Liga 3 2020, Para Pemain Disiapkan untuk Kompetisi Tahun Depan
Paisen merupakan istri dari pasien yang sebelumnya diumumkan, yakni pasien 34.
Selain itu, penularan Covid-19 di lingkungan keluarga juga terjadi pada pasien 47, warga Desa Sumberingin, Kecamatan Karangan. Ia adalah keponakan dari pasien 39.
Ada juga pasien 44 dan 45 yang merupakan istri dan anak dari pasien 36. Pasien ini adalah warga Desa Suko, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo yang berdomisili di Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek.
“Saya tidak menyatakan (kasus 44 dan 45) ini transmisi lokal karena yang bersangkutan juga melakukan perjalanan dari Sidoarjo,” ungkap Mas Ipin.
Mas Ipin mengatakan, tambahan sebelas kasus sekaligus terbentuknya transmisi lokal ini merupakan puncak dari kejadian Covid-19 di Trenggalek.
“Sebelumnya, kita menjadi kabupaten yang sukses menahan laju masyarakat dalam perjalanan saat mudik. Juga sukses menekan pasus di hari besar keagamaan dengan tidak terjadi lojakan kasus,” kata dia.
Pelonggaran-pelonggaran dan berakhirnya pembatasan sosial bersekala besar atau PSBB di daerah episentrum, menurut dia, turut mempengaruhi lonjakan kasus di Trenggalek.