Firasat di Hari Terakhir Kematian Editor Metro TV, Bibi Yodi: Rajin Mengaji dan Kerap Buntuti Ibunya
Sebelum tewas di pinggir jalan tol, almarhum Yodi Prabowo editor Metro TV disebut bibinya lebih rajin mengaji.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Bibi Yodi Prabowo mengungkapkan sejumlah firasat di hari-hari terakhir sebelum kematian editor Metro TV.
Sebelum ditemukan tewas di pinggir jalan tol JORR W2, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Yodi Prabowo diakui bibinya menunjukkan beberapa firasat di hari-hari terakhirnya.
Menurut Wartini (40), bibi Yodi Prabowo, keponakannya itu rajin bangun malam untuk mengaji.
Almarhum Yodi Prabowo disebut bibinya lebih rajin mengaji sebelum dikabarkan meninggal dunia.
Selain itu, bibi Yodi Prabowo menyebut keponakannya itu juga kerap membuntuti sang ibunda.
Untuk diketahui, Yodi Prabowo merupakan anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan Suwandi dan Turina.
Selama ini Yodi Prabowo masih tinggal bersama orangtuanya di di Jalan Alleria, Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
• Omas Meninggal Dunia, Mandra Kenang Sosok Almarhumah: Enggak Pernah Ngeluh, Sakit Pun Ogah Nyusahin
• Viral Kisah Cinta Guru Honorer & Murid, Kagum dengan Paras Tampan Sang Guru: Mirip Artis Idola Saya
Terakhir ia pamit untuk bekerja pada Selasa (7/7) sore. Sejak itu ia menghilang tiada kabar. Sampai akhirnya ia ditemukan dalam keadaan tewas di pinggir jalan tol JORR, Jumat (10/7/2020).
Dadanya mengalami luka dan tak jauh dari jasadnya ditemukan sebilah pisau yang masih menyisakan bercak darah.
Wartini menceritakan, sosok almarhum dikenal sebagai seorang yang pendiam.
"Orangnya pendiam dan tekun beribadah. Meski pendiam dia banyak bergaul dan berteman dengan anak-anak muda di sini (lingkungan rumah almarhum)," katanya di rumah duka, Jumat (10/7/2020) malam.
Wartini menjelaskan, sebelum kepergian keponakannya itu, perubahan sikap sempat terlihat pada almarhum. Menurut Wartini, perubahan sikap terlihat kala almarhum kerap bangun malam untuk beribadah.
"Sebelum kejadian dia (almarhum) ngaji terus. Kata adiknya, bangun malam-malam di kamar, dia ngaji. Terus siang-siang ke masjid depan, ngaji. Pokoknya dia itu beribadah terus, tekun ngaji gitu," jelasnya.
• Motif Asmara & Orang Ketiga di Balik Kematian Editor Metro TV, Kekasih Yodi Prabowo: Rekan 1 Kantor
• Pria Lamongan Ini Embat Ponsel Tetangganya, HP Curian Malah Dipakai Teror Ibu Korban, Lihat Nasibnya
Selain itu, kata Wartini, ibunda alamarhum (Turinah) sempat mendapat firasat akan almarhum yang mulai berperilaku tidak seperti biasanya.
Menurutnya, almarhum kerap membuntuti sang ibunda bak seorang yang sedang memendam suatu permasalahan yang menimpa.
"Dia orangnya pendiam, padahal ibunya juga pengin ngomong, karena ada yang ganjil gitu beberapa hari belakangan. Sifat dia ada yang aneh gitu. Tapi sore-sore (Selasa) sudah mau berangkat kerja, padahal malam itu ibunya mau ngomong dari hati ke hati gitu, ada apa nih anak kok ada yang lain," paparnya.
Rumah Suwandi yang terletak di Jalan Alleria, Rempoa, ramai dipadati para pelayat pada Jumat (10/7/2020) malam.
Sekitar pukul 19.52 WIB, datang mobil ambulans RS Polri Kramat Jati yang membawa jenazah Yodi Prabowo (26), anak Suwandi. Jasad Yodi dibawa pulang setelah dilakukan autopsi di RS Polri Kramat Jati.

Pantauan Wartakotalive.com (grup TribunJatim.com ), kedatangan jenazah Yodi Prabowo disambut oleh isak tangis keluarga dan kerabat yang telah menantinya.
Terlebih Turinah, ibunda Yodi Prabowo, yang tak kuat menahan tangis begitu berhadapan langsung dengan peti jenazah anaknya.
Keluarga begitu terpukul, Yodi Prabowo yang berangkat dari rumah pada Selasa (7/7), akhirnya pulang dalam keadaan meninggal.
Yodi Prabowo ditemukan tewas tergeletak di sisi jalan tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2), Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Jasadnya ditemukan anak-anak yang bermain di tempat itu, Jumat (10/7) sekitar pukul 11.45 WIB.
• Pengakuan Bocah Penemu Jenazah Editor Metro TV Yodi Prabowo: Trauma & Tak Bisa Tidur Semalaman
• Trenggalek Tambah 12 Kasus Positif Covid-19, Bupati Mas Ipin Umumkan: Terjadi Transmisi Lokal
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai editor video stasiun televisi Metro TV itu ditemukan masih mengenakan jaket berwarna hijau lumut, celana jins warna hitam, tas selempang, sepatu outdoor, dan helm warna hitam dalam keadaan tertelungkup.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan (Jaksel), AKBP Irwan Susanto mengatakan, jasad itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Pasalnya, di dekat lokasi temuan mayat pihaknya menemukan sebilah senjata tajam (sajam) jenis pisau yang masih meninggalkan bercak darah pada fisiknya.
"Kita menemukan TKP (tempat kejadian perkara) penemuan mayat dimana laki-laki yang merupakan editor harian dari rekan-rekan Metro TV. Saat ini kami sedang membawa korban untuk dilakukan proses autopsi dan proses penyidikan lebih lanjut," kata Irwan di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, Jumat (10/7).
"Di TKP, karena yang bersangkutan selaku editor, yang kami temukan adalah satu set baju lengkap, kemudian handphone korban, kemudian ditemukan ada luka-luka dari tubuh korban. Kemudian juga ditemukan satu bilah pisau. Nanti kita akan kroscek, kita konfirmasi kemudian kita sinkronkan dengan barang bukti yang ada di lapangan," tambahnya.
Selain ditemukannya sebilah pisau, Irwan mengatakan terdapat luka pada bagian tubuh Yodi. Dikatakan Irwan, temuan sebilah pisau itu memiliki kemungkinan berhubungan dengan luka yang terdapat pada bagian tubuh almarhum.
"Yang kami lihat dari foto-foto di lapangan, yang kita temukan adalah luka bagian atas dada kiri. Diduga ada hubungannya dengan satu bilah pisau," jelasnya.
(Wartakotalive/Rizki Amana)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Editor Metro TV Lebih Rajin Mengaji Sebelum Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan Tol