Beberapa Bulan Menganggur, Wanita Penyandang Disabilitas Sidoarjo Bahagia Dapat Orderan Buat APD
Setelah beberapa bulan menganggur karena tak ada kerjaan, perempuan penyandang disabilitas yang sehari-hari menjadi penjahit kembali dapat order.
Penulis: M Taufik | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Siti Aisyah terlihat sumringah.
Setelah beberapa bulan menganggur karena tak ada kerjaan, perempuan penyandang disabilitas yang sehari-hari bekerja sebagai penjahit itu kembali dapat order.
Kali ini, perempuan 40 tahun asal Jabon Sidoarjo tersebut menerima order pembuatan alat pelindung diri (APD) dari para alumni Akpol 2016 yang berdinas di Polda Jatim.
"Syukur alhamdulilah ada bantuan pekerjaan membuat alkes ini. Orderan ini tentu sangat membantu kami untuk keperluan sehari-hari di keluarga kami," kata Aisyah, Minggu (19/7/2020).
Selama pandemi virus Corona atau Covid-19, Aisyah dan suaminya menganggur.
Dengan keterbatasannya, dia tak bisa bermanuver untuk beraktivitas lain. Hanya menjahit satu-satunya modal untuk mendapatkan penghasilan.
Aisyah tidak sendirian.
Hal serupa dirasakan puluhan wanita penyandang disabilitas Sidoarjo yang rata-rata bekerja sebagai penjahit pakaian, mulai dari pakaian seragam sekolah hingga seragam kantor, dan pakaian rumahan.
Selama pandemi, mereka kehilangan order dan tak bisa berbuat apa-apa karena keterbatasannya.
• Forum PAC PKB Sidoarjo Desak DPP Usung Kader Internal untuk Pilkada Sidoarjo 2020, 4 Nama Potensial
"Makanya kami begitu senang dapat order ini," sambung dia.
Hal serupa disampaikan Rumani (50) warga Kecamatan Balongbendo Sidoarjo.
Karena keterbatasan fisiknya, dia bekerja di rumah sebagai penjahit baju.
Biasanya menerima jahitan seragam sekolah. Dan selama pandemi dia tidak mendapatkan penghasilan sepersen pun.
"Karena selama pandemi tidak ada yang menjahitkan baju, baik itu baju seragam sekolah atau seragam kantor," kata Rumani.
Mereka pun mengaku sangat bersyukur, akhirnya bisa dapat order membuat 10.000 APD. Termasuk face shield, baju hazmat, dan masker.
• Menko PMK Apresiasi Pusat Observasi Covid-19 di BPSDM Jatim, Akan Diduplikasi di Sidoarjo dan Gresik
"Ya alhamdulillah sejak dua minggu yang lalu, teman-teman bisa bekerja di rumah masing-masing. Bahkan hasil karyanya rencana mulai besok sudah bisa disumbangkan," sambungnya.
Ya, para wanita penyandang disabilitas yang tergabung dalam Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Cabang Sidoarjo mendapat bantuan pembuatan alkes berupa, alat pelindung diri (APD), face shield dan masker dari para alumni Akpol 2016.
Ada 10.000 APD yang dipesan.
Selanjutnya, setelah pesanan jadi, APD bakal disumbangkan ke rumah sakit di Surabaya Raya, yang sedang sangat membutuhkan.
Menurut Iptu Mohammad Prasetyo, alumni Akpol 2016, pihaknya sengaja order pembuatan alkes ke HWDI di Sidoarjo untuk membantu. Karena selama pandemi mereka tidak mendapatkan pekerjaan.
• Sempat Jalani Perawatan Selama 3 Minggu, Dokter di Sidoarjo Meninggal Akibat Covid-19
"Tujuan utamanya agar teman-teman HWDI di Sidoarjo ini mendapatkan tambahan penghasilan. Karena selama pandemi mereka penghasilannya berkurang. Selain itu kami juga membagikan puluhan paket sembako," ungkapnya.
Tujuan lain yang tak kalah penting adalah membantu pengadaan alkes untuk tenaga kesehatan di rumah sakit. Alkes yang sudah jadi, akan dibagikan ke sejumlah rumah sakit di Surabaya Raya.
Editor: Dwi Prastika