Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pandemi Covid-19, Universitas Terbuka Malang Gelar Wisuda Online, Pertama Terapkan Wisuda Jarak Jauh

Universitas Terbuka Malang mengadakan wisuda online. Ada 48 orang yang diwisuda. Hanya tujuh orang yang ikut wisuda di kampus.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM/SYLVIANITA WIDYAWATI
Kegiatan wisuda online di Universitas Terbuka Malang, Selasa (21/7/2020). Ini merupakan bagian dari 1000 wisudawan UT dari seluruh Indonesia dan dunia. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sylvianita Widyawati

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Universitas Terbuka (UT) mengadakan wisuda online, Selasa (21/7/2020).

Sejak berdiri 36 tahun, baru kali ini Universitas Terbuka melakukan wisuda jarak jauh seluruh Indonesia dan dunia dengan jumlah 1000 wisudawan.

Sedangkan dari Universitas Terbuka Malang ada 48 orang yang diwisuda.

Hanya tujuh orang yang ikut wisuda di kampus dan perwakilan wisudawan dari tiap fakultas.

Tujuh wisudawan Universitas Terbuka Malang yang ikut wisuda memiliki IP 4.0.

"Yang lainnya ikut wisuda daring lewat Zoom di rumah masing-masing," jelas Direktur Universitas Terbuka Malang, Dr Lilik Sulistyowati pada TribunJatim.com seusai acara.

UTBK SBMPTN 2020 Universitas Brawijaya Tahap 2, Tersisa 50 Orang, Mayoritas Peserta Relokasi Ujian

Ia mengaku merasa terkesan dengan wisuda kali ini.

Dalam satu ruangan yang dipakai untuk wisuda, mereka antara lain menyanyikan Indonesia Raya, Hymne UT, dan mengikuti rangkaian kegiatannya hingga siang hari.

Prosesi wisuda di tiap Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) juga ditampilkan bergantian di layar dari berbagai daerah.

Dikatakan Lilik, dari wisudawan secara global juga ada yang dari Arab Saudi satu orang, dari Korea Selatan satu orang.

Sedangkan dari Malaysia ada satu orang.

Jika perguruan tinggi konvesional kini dituntut online karena pandemi virus Corona atau Covid-19, UT lahir dengan model belajar jarak jauh sejak awal.

"Di UT itu belajarnya fleksibel. Misalkan karena bekerja atau sibuk sebagai bos, mahasiswa punya pilihan dalam belajar. Bisa kapan saja, dimana saja dan usia berapa pun. Di UT nggak kenal usia saat mereka daftar kuliah," papar Lilik.

Jadi gagasan pemerintah sejak awal sudah memikirkan ke depan dimana semua memiliki kesempatan mengenyam pendidikan tinggi.

Alumnus DKV Universitas Ciputra Surabaya Buat Program BANDESKEM Bantu UKM di Tengah Pandemi

"Jadi belajar tanpa batas menembus ruang dan waktu. Sehingga tadi wisuda daring saja bisa apalagi belajar," kata dia.

Tentang model kuliah di Universitas Terbuka, kata dia, ada tatap muka tapi jarak jauh dengan video conference dan dengan Zoom.

Ini dinilai sangat bagus sekali karena Indonesia terdiri banyak pulau.

Dulu UT dibangun karena melihat kondisi geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau.

Namun mereka semua bisa kuliah tanpa hambatan karena bisa terjangkau.

Untuk materi pembelajarannya, bisa memilih lewat versi digital dan kertas.

Seleksi Mandiri di UB, Polinema, dan UIN Maliki Malang, Pakai Nilai UTBK, Ujian di Rumah hingga Zoom

"Kalau mereka tidak ada internet maka bisa memilih modul dengan kertas. Jika ada internet, maka bisa digital. Itu yang namanya kuliah merdeka," jelasnya.

Bagi yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Terbuka, maka tinggal mengunduh bahan-bahan yang diperlukan.

"Kami punya perpus digital atau virtual," ujar Lilik.

Untuk pembelajarannya, sejak awal bisa memilih tiga opsi. Jika dekat domisili bisa tatap muka. Bisa juga blended learning. Kalau jarak jauh bisa full online," katanya.

Mahasiswa Universitas Terbuka untuk menyusun proposal, menulis tesis atau disertasi sudah online.

Kalau ketemu dengan pembimbing juga bisa lewat video conference, kirim email ke dosen pembimbing.

"Model ini kan lebih efisien, lebih murah nggak kemana dan tidak menyita waktu," katanya.

Dikatakannya, untuk kuliah tatap muka memang lebih mahal biayanya daripada full online.

"Cuma pilihan mata kuliahnya jangan keguruan, karena susah praktik. Ada manajemen full daring, jurusan lain. Mereka bisa kuliah jam 03.00 WIB bisa tinggal buka e-learning dan menjawab tugas sesempat waktunya," terangnya.

M Nasir, Staf Khusus Wakil Presiden yang videonya ditayangkan di acara itu menyatakan UT sudah menghadapi kondisi terdepan.

"Hampir semua perguruan tinggi mulai daring karena Covid-19," kata Nasir, Mantan Menristekdikti.

Dengan sudah kuat di e-learningnya, UT didorong membangun artificial intelligence (AI).

"Misalkan bagi yang memiliki jurusan teknik, ini akan membantu jika butuh lab," kata Nasir.

Keunggulan jika melaksanakan online adalah belajar dimana saja dan kapan saja.

"Jika menambah mata kuliah yang disediakan kampus, pengelola tak perlu menambah ruang kelas, bisa merekrut mahasiswa dari mana saja dan tidak ada kendala geografi," jelas Nasir. 

Editor: Dwi Prastika

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved