MIRIS, Ayah di Tulungagung Tewas Ditangan Anak Sendiri, Lalu Pangku Ortu Sambil Menangis: Tak Curiga
kasus anak membunuh ayahnya sendiri membuat geger warga Tulungagung, tangisan anak usai ayahnya tewas membuat warga awalnya tak curiga.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
"Kami juga temukan batako dengan bercak darah," sambung Iptu Hery Purwanto.
Polisi menyita sabit, batako dengan bercak darah, dan balok kayu sebagai barang bukti.
Sementara Imam dibawa ke Polsek Rejotangan.
Rumah Tumiran juga masih dipasangi garis polisi.
Kapolsek Rejotangan, Iptu Hery Purwanto juga mengungkapkan, bahwa terduga pelaku Imam Basori (30) sempat memangku korban.
"Terduga pelaku sempat memangku ayahnya sambil menangis," ujar Iptu Hery Purwanto.
Selama ini, Imam tinggal berdua dengan ayahnya.
Untuk kebutuhan makan, Imam biasa minta ke ibunya, Mursini yang tinggal terpisah.
Sering kali warga sekitar dan pemerintah desa setempat juga memberi makanan.
Sekitar pukul 02.00 WIB, warga sempat mendengar teriakan Tumiran.
"Warga sudah biasa mendengar teriakan korban setiap hari. Makanya juga tidak ada yang curiga," ucap Iptu Hery Purwanto.
• Sambil Menangis, Pria Tulungagung Pangku Sang Ayah yang Tewas di Tangannya
• Hal Sebenarnya di Balik Heboh Ibu Hamil Padahal Tak Bersetubuh 19 Bulan, Lihat Fakta Medis Ilmiahnya

Pengakuan Kepala Desa
Sampai saat ini polisi masih mendalami kasus tewasnya Tumiran (80) warga Dusun Tutul, Desa Banjarejo, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Kamis (23/7/2020) pagi.
Pria tersebut diduga dibunuh oleh anaknya sendiri, Imam Basori (30) yang berstatus Orang dengan Gangguan Jiwa ( ODGJ).
Kepala Desa Banjarejo, Zainuddin memaparkan, Tumiran sebenarnya juga mengalami ganggun jiwa.