Pilkada Kediri 2020
Soal Politik Dinasti, Hanindhito Ungkap Bersyukur Sekaligus Terbebani Jadi Anak Pramono Anung
Bakal Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramono yang juga sekaligus anak Mantan Sekjen PDI Perjuangan, Pramono Anung tidak mau terlalu
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bakal Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramono yang juga sekaligus anak Mantan Sekjen PDI Perjuangan, Pramono Anung tidak mau terlalu menanggapi terkait isu dinasti politik dalam pencalonannya.
Mas Dhito, sapaan akrabnya mengaku sudah kebal dengan isu politik dinasti karena sedari lahir sudah terbiasa dengan hal tersebut.
"Sebuah keniscayaan kalau saya mensyukuri terlahir sebagai anak seorang Pramono Anung tapi juga menjadi sebuah beban karena terlahir sebagai anak Pramono Anung," kata anindhito Himawan Pramono dalam diskusi daring bertajuk 'Anak Muda Berpolitik, Siapa Takut?', Jumat (24/7/2020).
Menurut Mas Dhito, jika dirinya berhasil dalam hal apapun maka akan dikaitkan dengan posisinya sebagai anak seorang Pramono Anung.
• Kisah Pilu Ojol di Surabaya, Motor Raib Digondol Bandit Saat Ambil Orderan Makanan
• Ramai Kabar Catherine Wilson Diamankan Polisi Terkait Dugaan Narkoba, Ini Tanggapan Sang Manajer
• Dicopot dari Ketua DPRD Gresik, Inilah Tanggapan Gus Yani
"Tapi kalau gagal kamu sangat bodoh sekali Dhito, (padahal) kamu anaknya Pramono Anung," kata anindhito Himawan Pramono.
"Hal yang seperti ini menurut saya tidak perlu terlalu dipusingkan dan saya lebih fokus yang bisa didalami untuk membangun kabupaten Kediri," lanjutnya.
Mas Dhito mengaku dirinya sudah dikaderisasi sejak 6-7 tahun, ketika mendampingi Pramono Anung dan Hasto Kristiyanto keliling dari satu sekretariat ke sekretariat PDI Perjuangan yang lain.
"Jadi (pencalonan) ini bukanlah hal yang asing sehingga saya diminta DPP PDIP untuk melakukan regenerasi dalam pemerintahan Kabupaten Kediri," kata Mas Dhito yang berpasangan dengan Dewi Maria Ulfa di Pilbup Kediri tersebut.
Awalnya, ia mengaku tidak langsung menerima ketika DPP PDI Perjuangan meminta pihaknya untuk maju dalam Pilbup Kediri 2020.
Ia menilai masih terlalu muda dengan umur 28 tahun untuk maju dalam Pilbup Kediri 2020. Selain itu ia juga masih merintis usaha di Jakarta.
"Tapi saya turun ke buruh tani juga ke buruh pasar, dan setelah saya bertemu mereka saya berpikir banyak pengalaman dari Jakarta yang bisa saya kontribusikan ke Kediri baik di bidang IT maupun organik," pungkasnya.