Ayah Editor Metro TV Tak Terima Anak Disebut Bunuh Diri, 1 Kejadian Dicurigai Keluarga: Ada Harapan
Ayah Editor Metro TV Yodi Prabowo tidak terima anaknya disebut bunuh diri dan mulai menguak kecurigaan keluarga, ada 1 kejadian janggal yang dikuak.
"dari labfor sendiri saya waktu malam tahlil kedua di tes swab sama tim labfor dan saya gak ngerti hasil otopsinya apa hasilnya,
mestinya kalau sesimple itu dari forensik itu punya Yodi sidik jari dan untuk apa capek-capek swab ke temen-temen karena gak ada arah yang lain,
kalau memang gak ditemukan sidik jari yang lain untuk apa, saya denger sampai ada yang divisum coba," kata Suwandi.

"minta maaf, semua diperiksa untuk apa diswab kalau ternyat gak ada sidik jari lain cukup 3 hari udah kelarm nyatakan saja anak saya itu bunuh kalau tidak ada yag lainnya
Suwandi kembali menekankan bahwa anaknya, editor Metro TV Yodi Prabowo sama sekali tidak depresi.
"anak saya tidak depresi, kalau ganjalan mungkin iya, karena di hari terakhir istri saya kaya ada yang mau disampaikan
ketika itu disampaikan depresi, orang depresi itu mandi aja malas, kerja tuh males, mau ngapain dia mau bunuh diri terus kerja ngapain," kata Suwandi.

Diketahui bersama Direskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Tubagus Ade mengungkapkan dugaan bunuh diri ini juga diperkuat dengan berbagai barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.
Seluruhnya sudah diperiksa dan tak ditemukan adanya DNA atau sidik jari selain milik Yodi.
Kesaksian pacar Yodi yakni S juga diungkap polisi menguatkan dugaan itu.
Sebelum tewas, Yodi disebut berkali-kali bertanya hal yang janggal.
Yodi bertanya kepada pacaranya bagaimana jika dia sudah meninggal dunia.

"Kepada S, korban bilang berkali-kali bilang kalau saya enggak ada.. Penafsiran kami, kalau korban meninggal. Ini disampaikan berulang-ulang kepada S," ucap Tubagus.
Polisi juga menemukan adanya rekaman CCTV di toko Ace Hardware.
Di dalam rekaman itu, Yodi diketahui membeli pisau yang kemudian ditemukan berlumuran darah di bawah jasadnya.