Peduli Pekerja Seni, Wali Kota Mojokerto Luncurkan Program 'Pengamen Tangguh'
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari meluncurkan program inovasi 'Pengamen Tangguh' sebagai bentuk kepedulian terhadap para pekerja seni saat Pandemi.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Mohammad Romadoni
TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari meluncurkan program inovasi 'Pengamen Tangguh' sebagai bentuk kepedulian terhadap para pekerja seni selama Pandemi Covid-19.
Para pekerja seni diberikan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, Face Shield Safety, hand sanitizer dan edukasi terkait protokol kesehatan.
Mereka para pekerja seni termasuk musisi jalanan ini juga turut mengampanyekan dengan mendendangkan lagu-lagu seputar penerapan protokol kesehatan agar masyarakat patuh dan menerapkan selama Pandemi Covid-19.
• Gadis 16 Tahun Jadi Terduga Pelaku Kasus Mayat Bayi dalam Kresek, Diamankan di Mapolres Trenggalek
• Ibu Mayat Bayi dalam Bungkus Kresek Diduga Cucu Pemilik Rumah, Kades Sukosari: Penghuni Kamar
Ning Ita mengatakan para musisi jalanan jangan dimusuhi justru dibina dan diperdayakan.
Mereka mempunyai bakat bermain musik yang keren harus didukung untuk mengembangkan bakatnya.
"Sebenarnya sejak awal tahun, saya sudah mendesain berbagai program pemberdayaan pekerja seni termasuk musisi jalanan seperti melibatkan mereka dalam kegiatan pemerintah, swasta, dan BUMN,” ungkapnya, Sabtu (25/7/2020).
Ia menjelaskan program pemberdayaan pekerja seni tertunda lantaran ada pandemi Covid-19.
Namun dalam kesempatan ini para pekerja seni diperhatikan dengan adanya program Pengamen Tangguh tersebut.
• Ramalan Cinta Zodiak Besok Minggu, 26 Juli 2020: Leo Akan Selesaikan Masalah, Virgo Bicara Jujur
• Wali Kota Malang Belum Izinkan Tempat Hiburan Malam Beroperasi Saat Masa Transisi
Menurut dia, program Pengamen Tangguh untuk para musisi jalanan agar tetap produktif menghibur warga tentunya harus dibekali dengan alat pelindung diri sehingga aman dari Covid-19.
”Sekaligus ini bagian dari edukasi protokol kesehatan seperti memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun, dan jaga jarak, karena mereka menyanyikan lagu-lagu ajakan taat protokol,” jelasnya.
Masih kata Ning Ita, para musisi jalanan juga diberdayakan yaitu diajak menghibur pasien yang menjalani isolasi di tempat observasi Rusunawa Cinde, kawasan Prajurit Kulon.
• Gus Ipul Akui Dapat Dorongan Maju di Pilkada Kota Pasuruan
• BREAKING NEWS - Cium Bau Busuk, Warga Trenggalek Geger Temukan Mayat Bayi Dibungkus Kresek
”Tentu hanya dapat menghibur dari luar gedung tapi bisa disiapkan Sound System supaya atraktif dan membuat suasana senang agar bisa pula meningkatkan imun pasien,” ujarnya.
Ditambahkannya, pekerja seni menjadi salah satu pihak yang juga terpukul dengan kondisi seperti ini.
Pasalnya, berbagai acara yang biasanya melibatkan mereka termasuk para musisi jalanan batal diselenggarakan akibat efek Pandemi Covid-19.
”Di semua negara terpukul bukan hanya musisi yang tampil di konser-konser tapi juga musisi jalanan semua terdampak. Sehingga ke depan kita sudah menyiapkan program pemulihan ekonomi untuk para pekerja seni, melalui berbagai pemberdayaan,” tandasnya.