Ilmuwan Bongkar 3 Syarat Harus Dilakukan Jika Kepala Negara Mau Pandemi Selesai, Indonesia Tak Bisa?
Inilah 3 syarat yang diajukan para ilmuwan jika memang kepala negara mau pandemi di negaranya segera berakhir, akankah Indonesia mampu?
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Jika pemerintah menerapkan penutupan wilayah lebih awal (lockdown), tetapi tidak ada yang mengambil langkah-langkah perlindungan pribadi tambahan, ini akan menunda tetapi tidak mengurangi puncak dalam kasus.
Intervensi tiga bulan akan menunda puncaknya, paling banyak, tujuh bulan, studi ini menemukan.

Jika pemerintah menerapkan peraturan keras mengenai pemakaian masker, kewajiban mencuci tangan serta menjaga jarak sosial yang juga dikombinasikan dengan kesadaran tentang penyakit.
Ditambah langkah-langkah kesadaran pribadi, puncak pandemi Covid-19 dapat dikurangi, bahkan setelah aturan pemerintah soal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilonggarkan.
"Selain itu, efek kombinasi tindakan untuk diri sendiri (self-imposed) bisa jadi tambahan. Secara praktis, itu berarti bahwa SARS-CoV-2 (virus corona) tidak akan menyebabkan wabah besar di negara di mana 90% populasi mengadopsi cuci tangan, pakai masker dan jarak sosial yang efisien sebesar 25%," tulis para peneliti.
Bahkan dengan jarak sosial yang ditentukan sendiri, kontak dengan orang lain mungkin tidak sepenuhnya bisa dihindari.
• Tragedi Lamaran Berujung Petaka, 20 Tamu Kena Corona, 1 Pasien Boyolali Datang, Tak Patuhi Protokol
Misalnya, orang yang hidup bersama akan berinteraksi, meningkatkan kemungkinan seseorang jatuh sakit. Jadi wabah kecil masih mungkin terjadi.
Para penulis berpendapat bahwa pemerintah harus mengedukasi masyarakat mengenai penyebaran virus dan meningkatkan kesadaran tentang peran penting dari menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker dalam mengendalikan epidemi yang sedang berlangsung.
Para pemimpin kesehatan masyarakat Amerika telah menggemakan penelitian ini.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS Dr. Robert Redfield mengatakan kepada Buck Institute for Research on Aging pada Selasa lalu bahwa negara itu "tidak berdaya” menghadapi lonjakan jumlah korban virus corona sehingga harus cepat mengadopsi saran ini, seperti dikutip NY Post (24/7/2020).

"Jika kita semua menggunakan atau memakai masker untuk beberapa minggu ke depan, di seluruh negara, penularan virus ini akan berhenti," Redfield berharap.
Laksamana Brett Giroir, seorang anggota gugus tugas virus corona Covid-19 Gedung Putih, mengatakan dalam sebuah pengarahan dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS pada hari Kamis bahwa masker dan jarak fisik (sosial distancing) dapat dengan cepat menghentikan penyebaran pandemi.
"Jika kami memiliki tingkat ketaatan dengan aturan dengan langkah-langkah sederhana ini, model kami mengatakan itu benar-benar sama baiknya dengan mematikan virusnya," kata Giroir.
"Fakta-fakta sederhana ini sungguh dapat mematikan wabah tanpa benar-benar mematikan daerah Anda," tambahnya.

Namun demikian, permodelan yang digunakan para ahli dari Utrecth ini juga diklaim menyimpan kelemahan.