Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura United

Soal Rapid Test dan PCR pada Lanjutan Kompetisi, Madura United Berharap Ditanggung Operator Liga

Madura United berharap biaya tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Rapid Test ditanggung PT LIB selaku operator kompetisi.

Penulis: Khairul Amin | Editor: Taufiqur Rohman
BolaSport.com dari Instagram MADURAUNITED.FC
Skuad Madura United usai melakoni laga uji coba kedua kontra Terengganu FC dimana mereka kalah 0-2 dari tim tuan rumah di Stadion Sultan Ismail Nasiruddin Shah, Malaysia pada Jumat (24/1/2020). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Khairul Amin

TRIBUNJATIM.COM, MADURA - Madura United berharap biaya tes Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Rapid Test yang menjadi kewajiban klub saat kompetisi digulir kembali 1 Oktober 2020 mendatang ditanggung PT LIB selaku operator kompetisi.

Salah satu alasannya dikatakan Zia Ulhaq Abdurrahim, Direktur Utama PT Polana Bola Madura Bersatu, perusahaan yang menaungi Madura United (MU), minimnya pemasukan klub setelah terjadi pandemi.

"Kami inginnya PSSI atau operator, karena terus terang di tengah pademi ini, kami juga tentu semua klub dalam situasi ketidakpastian. Dari segi finansial khususnya," kata Zia Ulhaq Abdurrahim pada TribunJatim.com Minggu (26/7/2020).

Viral Cerita Mahasiswi Semester 3 Hamil Anak Kembar Ditinggal Pacar: Aku Mutusin Bakal Rawat Anakku

4 Orang Budak Sabu Dibekuk Polsek Wiyung, Hilangkan Stres Jadi Alasannya

"Yang jelas klub akan kehilangan poin penting di dalam finansial klub, terutama soal ticketing karena nanti pertandingan akan digelar tanpa penonton," tambahnya.

Dijelaskan Zia Ulhaq, kewajiban tes PCR dan Rapid Test disepakati saat virtual meeting antara PT LIB dan perwakilan Liga 1 beberapa hari yang lalu.

Dalam kesepakatan itu, ada aturan 14 hari sekali secara berkala selama kompetisi, pemain di tes PCR.

Kemudian, H-1 laga, wajib dilakukan rapid test bagi seluruh pemain dan official.

Kesepakatan ini akan dilakukan sebagai upaya penerapan protokol kesehatan yang ditetapkan dalam era new normal untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Golkar Bakal Tetap Usung Siadi di Pilkada Kabupaten Malang 2020, Sudah Amanat Partai ke Kadernya

Hasil MotoGP Andalusia 2020 - Quartararo Menang, Rossi Akhiri Puasa Podium

"Ini kemarin dalam rapat virtual meeting sudah menjadi pertanyaan. Banyak klub meminta LIB selaku operator kompetisi, menanggung biaya tes itu," kata pria akrab disapa Habib tersebut.

Jika nantinya biaya tes PCR dan Rapid Test dibebankan pada klub, Zia Ulhaq khawatir akan timbul masalah-masalah baru di klub, terutama soal finansial.

Apalagi kemampuan finansial tiap klub berbeda-beda.

"Jika finansial klub tidak sehat, ini akan membawa masalah lagi nantinya. Jika ada klub akhirnya tidak menggaji pemain karena kesulitan finansial, nanti malah club di buli atau mungkin diberi sanksi," tuturnya.

Keputusan final pembiayaan tes akan diputuskan bersama dalam waktu dekat.

Mulai Senin 27 Juli 2020, Pegawai di Balaikota Among Tani Kota Batu Terapkan Kebiasaan Baru Berdinas

Pasar Keputran Bentuk Satgas Pasar Tangguh, Pedagang Diminta Saling Ingatkan Protokol Kesehatan

Dijelaskan Zia Ulhaq, saat ini, PT LIB sedang melengkapi draft yang sudah dibuat berdasarkan masukan dari klub saat virtual meeting.

Tak hanya soal biaya serangkaian tes kesehatan, regulasi kompetisi juga akan diputuskan saat rapat secara langsung di Jakarta.

"Dari masukan-masukan klub itu kemudian PT LIB akan mengajak kami setelah hari raya (Idul Adha) ketemu langsung. Rapat resmi di Jakarta dan akan dihadiri oleh semua klub," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved