Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona di Surabaya

Kisah Ibu Hamil di Surabaya saat Pandemi Melanda, Terjaga hingga Tengah Malam Demi Daftar Antrean RS

Masa hamil sampai persalinan di masa pandemi Covid-19 dilewati Meirita Muktiana, pegawai swasta, dengan lancar.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
WAJIB TES SWAB - Sejumlah ibu hamil saat mengikuti tes usap (swab) khusus untuk ibu hamil di Gelora Pancasila, Selasa (21/7/2020). Sebanyak 500 Ibu hamil yang usia kehamilan memasuki 37 minggu mengikuti tes swab di Gelora Pancasila. Progam dari Pemkot Surabaya ini untuk melindungi warganya di tengah pandemi Covid-19 karena ibu hamil termasuk kelompok beresiko terpapar Covid-19. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Masa hamil sampai persalinan di masa pandemi Covid-19 dilewati Meirita Muktiana, pegawai swasta, dengan lancar.

Ia belum lama melahirkan anak keduanya, tepatnya Jumat (10/7/2020) di rumah sakit di kawasan Ketabang, Surabaya.

"Alhamdulillah semuanya lancar. Nanti katanya bayi tetap bisa imunisasi di puskesmas," katanya kepada TribunJatim.com, Minggu (26/7/2020).

Pembelajaran Daring Siswa PAUD-TK Kata Pakar Tak Efektif, Inilah 3 Contoh Pola yang Bisa Diterapkan

Memasuki kehamilan bulan kedelapan, ibu dua anak ini sudah seminggu sekali melakukan kontrol di rumah sakit.

Setelah sebelumnya sebulan sekali dilakukan di klinik dan puskesmas.

Berbeda dengan situasi normal, selama pandemi, tidak mudah untuk mendapatkan nomor antrean RS.

Viral Cerita Mahasiswi Semester 3 Hamil Anak Kembar Ditinggal Pacar: Aku Mutusin Bakal Rawat Anakku

Polisi Bongkar Aliran Dana Yodi Prabowo Tes HIV di RSCM, Diduga Penyebab Depresi hingga Bunuh Diri

Ia dan suami harus cepat-cepat berebut dengan ibu hamil yang lain karena adanya pembatasan pasien.

"Kalau sebelum pandemi, kontrol bisa setiap saat. Karena ada pandemi, jadi dibatasi nomor antreannya. Jadi ada kemungkinan pasien nggak diterima," katanya.

Ia sendiri melakukan pendaftaran daring yang dalam hitungan menit saja, jika terlambat klik, bisa kehabisan nomor.

Kasus Kontak Erat Pasien Covid-19 di Jember Melonjak, Tembus 2.718 Orang, Langsung Jalani Tes Swab

"Kadang nggak sampai 15 menit sudah habis. Kalau mau daftar, setiap jam 12 malam saya langsung siap dengan ponsel, cepet-cepetan. Ada juga yang nunggu sampai beberapa jam di rumah sakit untuk dapat nomor antrean," urai Meirita.

Menjelang hari perkiraan lahir (HPL), Meirita melakukan rapid test di laboratorium kawasan Pacar Keling Surabaya.

Ini syarat untuk proses melahirkan. "Rencananya normal, ternyata keadaan nggak memungkinkan. Akhirnya hari Kamis (9/7) kontrol terakhir, kemudian rapid. Jumat langsung tindakan," ungkapnya.

Perjuangan Guru TK di Surabaya Beri Materi saat Pandemi, Rela Mengajar Door to Door ke Rumah Murid

Terkait rapid test, ia mengaku, pernah was-was sampai jatuh sakit dan imun turun.

"Soalnya takut sendiri. Kalau misalnya rapid, terus reaktif, itu langsung was-was. Sempat ngedrop sampai badan meriang. Ternyata ini cuman kepikiran aja. Setelah itu saya dan suami mencoba untuk lebih tenang," tandas Meirita, yang bersyukur akhirnya kelahiran buah hatinya berjenis kelamin perempuan dengan BB 3.265 kg berjalan normal.

Selama hamil, Meirita mengaku tak ngidam aneh-aneh.

Warga Pulau Bawean Gresik Terima BPNT Cuma Isi Beras dan Kacang, MUI Soroti, Perlu Evaluasi Total

Hanya saja, karena memiliki hobi jalan-jalan, ia harus menahan hasrat untuk keliling dulu.

"Kalau ngidam aneh-aneh sih enggak. Cuman menjelang lahiran kan disuruh banyak jalan, nah biasanya tak buat muteri mall. Tapi karena pandemi, jadi cuman muteri gang rumah," ungkap Meirita.

Bayi yang ia lahirkan pun dinyatakan normal berjenis kelamin perempuan dengan BB 3265.

Penulis: Christine Ayu

Editor: Arie Noer Rachmawati

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved