Berita Viral
Viral Pelajar SMK di Bekasi Jadi Korban Bully, Wajah Ditendang & Dipaksa Cium 10 Kali Kaki Temannya
Viral video seorang pelajar perempuan berbaju biru dan berhijab dibully dan diminta untuk mencium kaki temannya.
Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM - Aksi bullying menimpa seorang pelajar SMK di Bekasi, Jawa Barat.
Pelajar tersebut menjadi korban bully setelah ditendang bagian wajahnya dan diminta untuk mencium kaki temannya.
Pelajar itu dipaksa mencium kaki temannya sebanyak 10 kali.
Video aksi tak terpuji bullying tersebut viral di media sosial.
Komisi Pelindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi langsung turun menangani, viral video seorang pelajar menjadi korban bully oleh sesama temannya di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Korban usia pelajar ditendang dan dipaksa mencium kaki temannya yang masih usia pelajar juga.
Kepala Komisi Pelindungan Anak Indonesia (KPAI) Kabupaten Bekasi, Dadang Lesmana, mengatakan, kejadian viral itu pada Jumat (24/7/2020) pekan lalu.
Kasus ini sudah ditangani Binmaspol dan Polsek Tambun.
"Iya betul, kami juga sudah terima laporannya. Sudah ditangani Binmaspol, Polsek Tambun," kata Dadang, ketika dikonfirmasi, pada Senin (27/7/2020).
• Kisah Desi Setiasari, Dulu Dibully Anak Tukang Ojek, Kini Jadi Kowad, Dipuji Istri Jenderal Andika
• Viral Rombongan Pengantar Lamaran di Batang Bawa Lemari, Kasur, hingga Mobil untuk Pengantin Wanita
Korban perempuan itu pelajar dari SMK di kawasan Mangunjaya, Tambun. Sedangkan pelaku dari pelajar SMP di kawasan Tambun.
Dadang menuturkan, sore ini juga pelaku dibawa ke Polsek Tambun, untuk dimintai keterangan dan agar ada efek jera.
Penyelesaian kasus ini, diupayakan secara persuasif dan musyawarah.
"Mau gimana juga ini kasus anak-anak, harus hati-hati dalam penyelesaiannya. Pelaku dibawa ke polsek hanya untuk memberikan efek jera agar tidak lagi melakukan bullying," ungkap dia.
Dalam kasus ini, peran serta orangtua dan masyarakat sangat diperlukan. Dadang meminta pihak sekolah juga para pelajar tetap dilakukan pengawasannya ataupun pengarahan agar tidak melakukan tindakan bullying.
"Harus peran serta semua, kita akan lakukan edukasi pelajaran agar tidak boleh lalukan bullying dan ada geng-gengan dari sekolah, dikhawatirkan akan balas dendam," terangnya.
• Pasca Seorang Napi Positif Covid-19, Rutan Trenggalek Perketat Proses Pengiriman Barang Warga Binaan
• Mulai Berlakukan Pembayaran Non Tunai di TIJ, Dishub Bagikan Ratusan Kartu e-Payment ke Sopir Angkot
