Geger Pria Blitar Ini Tewas Telungkup di depan Rumahnya, Hanya Pakai Celana Pendek, Tubuh Penuh Debu
seorang kepala seksi (kasi) Satpol PP di sebuah kecamatan di Kabupaten Blitar, Mrf (46), ditemukan tak bernyawa di depan rumahnya, Desa Karangsono.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Belum diketahui penyebabnya, seorang kepala seksi (kasi) Satpol PP di sebuah kecamatan di Kabupaten Blitar, Mrf (46), ditemukan tak bernyawa di depan rumahnya, Desa Karangsono, Kecamatan Kanigoro, Rabu (29/7) pagi atau pukul 05.00 WIB.
Karuan, kematian korban itu menggegerkan warga, khususnya para tetangganya.
Sebab, kematian korban itu dianggap tak wajar karena tubuhnya ditemukan dengan kondisi tertelungkup di lantai tanah. Tepatnya, di halaman depan teras rumahnya.
• UPDATE CORONA di Kota Blitar Rabu 29 Juli, 4 Kasus Baru, Satu di Antaranya Tenaga Medis Meninggal
• Fakta 2 Pegawai Puskesmas di Blitar Kena Covid-19, Habis Tolong Pasien, Diisolasi & Puskesmas Tutup
• Update Corona di Kota Blitar, 11 Pasien Positif Dinyatakan Sembuh
Bahkan, yang mengherankan warga, saat ditemukan itu, korban hanya mengenakan celana pendek dan tak diketahui di mana bajunya. Sebab, tak ditemukan baju korban di sekitar TKP.
Namun, informasi yang berkembang, pagi buta itu korban baru pulang. Entah dari mana, ia malam itu tak pulang.
"Kematian korban masih kami selidiki, terutama penyebabnya. Namun, dugaan sementara, tak ditemukan bekas luka lebam atau ada bekas benda tumpul," kata AKP Muhaimin, Kapolsek Kanigoro.
Menurutnya, yang menemukan jasad korban pertama kali adalah istrinya sendiri, Ny Rohayati (44). Pagi itu, ia baru pulang karena malam itu tidur di rumah orangtuanya, yang masih satu desa dengan rumahnya.
"Malam itu, rumahnya kosong karena korban sendiri tak pulang. Ia dan anak-anaknya tidur di rumah orangtuanya," ujarnya.
Saat pulang pagi itu, istrinya kaget karena melihat suaminya tergeletak di halaman rumahnya. Kondisinya tertelungkup, sehingga sepintas seperti orang tertidur.
Meski kondisinya sudah mencurigakan, namun korban sempat dibangunkan. Rupanya, tubuh korban sudah tak bergerak, sehingga istrinya langsung menjerit histeris dan warga langsung berdatangan.
"Ini yang jadi penyelidikan kami, kok bisa korban sampai meninggal dunia dengan kondisi seperti itu (meninggal dunia dengan ambruk di halaman rumahnya) dan tak ada orang yang mengetahuinya," paparnya.
Sementara, Tugas Nanggolo Putro, Kades Karangsono menuturkan, kalau menurut istrinya, korban itu sempat pulang pada Selasa (28/7) sore atau pukul 17.00 WIB. Namun, kondisinya sudah terlihat seperti kurang sehat. Tanpa jelas masalahnya, ia marah-marah.
"Kata istrinya, ia sempat marah-marah, dengan tanpa jelas penyebabnya. Akhirnya, istrinya ketakutan sehingga mengajak anak-anaknya tidur di rumah orang tuanya (yang masih satu desa dengan rumahnya)," paparnya.
Entah apa yang terjadi itu malam itu dengan korban, lanjut Tugas, saat istri dan anak-anaknya pulang, dikagetkan dengan kondisi korban yang tergeletak di lantai teras rumahnya. Yang aneh lagi, kondisi tubuhnya penuh debu seperti debu di halaman rumahnya.