Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Hotman Paris Geram Ada Musisi yang Anggap Covid-19 sebagai Konspirasi: Bawa Orang Ini ke Kuburan

Musisi dari Bali yang memimpin aksi menolak rapid test bikin Hotman Paris geram. Berikut ini respons dari sang pengacara kondang itu!

Penulis: Ficca Ayu Saraswaty | Editor: Sudarma Adi
Instagram.com/@hotmanparisofficial
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea kesal dengan ulah seorang musisi dari Bali yang memimpin aksi menolak rapid test. 

"Tolong bapak gubernur, pak kapolda. Bawa orang ini ke kuburan orang-orang yang sudah meninggal akibat Corona. Tunjukkan banyaknya orang yang sudah meninggal. Tunjukkan bahwa anggota keluarga kita pun bisa meninggal kalau kita tidak menaati protokol kesehatan," pungkasnya.

Umi Gen Halilintar Tutup Mata Soal Kedekatan Putranya dan Aurel, Atta Bahas Restu: Ngikut Maunya Aku

Pura-pura Mau Bayar Utang, Ketua RT di Bandung Nekat Bunuh Warganya dan Ambil Uang Korban Rp 10 Juta

Jerinx SID gelar aksi di tengah Pandemi Covid-19

Musisi Jerinx SID dikenal sosok yang vokal menganggap Covid-19 yang hanya konspirasi.

Jerinx juga pernah mengatakan bahwa tes swab dan rapid test tidak valid, serta ikut meramaikan aksi tolak rapid test dan swab test.

Aksi berupa demo tersebut digelar pada Minggu, 26 Juli 2020. Segerombolan massa berkumpul di Lapangan Renon, Kota Denpasar, Bali.

Mereka menyebut diri sebagai Masyarakat Nusantara Sehat (MANUSIA), demikian dikutip dari Tribunnewsmaker.com (grup TribunJatim.com ).

Hal ini diketahui dari unggahan video dan foto di akun Instagramnya, @jrxsid.

Dari video yang diunggah, tampak Jerinx bersama massa turun ke jalan membawa serta spanduk penolakan rapid dan swab test.

"AKSI BALI TOLAK RAPID/SWAB! @vlaminora on stage jam 10 @leeyonk_sinatraofficial jam 9 Follow @menjadimanusa yang akan menjadi gerakan perlawanan NYATA rakyat terhadap pembodohan & bisnis ketakutan!", tulis Jerinx di caption video yang diunggahnya.

UPDATE Terbaru Corona, Indonesia Masuk 5 Besar Negara dengan Penambahan Kasus Kematian Terbanyak

Hari Pertama Pondok Rehabilitasi dan Observasi Gejos Buka, Kadinkes Gresik: Ada 10 Pasien Masuk

Diketahui massa dari MANUSIA juga diikuti oleh Front Demokrasi Perjuangan Rakyat Bali (FRONTIER Bali) bersama Komunitas Bali Tolak Rapid

Sekretaris Jenderal (Sekjen) FRONTIER Bali Made Krisna Dinata mengatakan, aksi tersebut untuk melawan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang menetapkan rapid dan swab test sebagai syarat administrasi dalam sertifikasi tata kehidupan baru atau new normal serta syarat perjalanan.

Ia menilai hasil rapid dan swab test tidak dapat menjamin seseorang tidak terpapar Covid-19.

Krisna mengatakan, menurut para ahli, rapid test tidak berguna dan tidak tepat dijadikan pendeteksi virus, sehingga tidak tepat dijadikan syarat administrasi.

“Itu disampaikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Dan Kedokteran Laboratorium Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu.

Ia menduga rapid test yang digunakan sebagai syarat administrasi merupakan praktik bisnis.

Sempat Kabur, Satpam di Perumahan Surabaya Ini Diringkus Polisi, Di Motornya Ada Sabu-sabu

Dongkrak Perekonomian di Era New Normal, Pemkot Mojokerto Siapkan Inovasi Ekonomi Digital untuk UMKM

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved