Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jerit Histeris Istri-Anak Lihat Ayah Diseret Buaya, hingga Tenggelam Tubuh Tak Bergeming, 'Sekejap'

Buaya menerkam seorang ayah yang berakhir jeritan pilu anak dan istri yang menyaksikan sendiri detik-detik tubuh sang ayah tenggelam.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
ViralPress via Tribunnews
Ilustrasi perut buaya dibelek demi keluarkan korban manusia 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah detik-detik jerit histeris istri dan anak jadi saksi melihat kepala keluarga mereka diseret buaya.

Ponidi diterkam buaya hingga tenggelam tubuhnya pun tak bergeming.

Suasana yang terjadi kala itu cukup menegangkan hingga membuat sekejap mata para saksi tak bisa melihatnya.

Ponidi diterkam buaya ketika mau memundurkan perahu yang akan ia gunakan berlayar bersama istri dan anaknya.

Peristiwa mengerikan tersebut pun turut menghebohkan warga di sekitar TKP.

Simak fakta selengkapnya.

KRONOLOGI Pria Setubuhi Anjing yang Viral, Hujan Deras, Nyoba Dulu, Curhat Berujung Laporan Polisi

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, semua berawal dari kegiatan yang dilakukan Ponidi bersama istri dan anaknya.

Warga Tanjungselamat, Desa Tanjungpasir, Kecamatan Kualuhselatan, Labura yang berusia 47 tahun ini diterkam buaya, Minggu (26/7/2020).

Tak hanya itu, buaya menyeret tubuh Ponidi ke aliran Sungai Simangalam, Sumatera Utara.

Peristiwa tersebut membuat anak dan istri Ponidi berteriak histeris.

Jerit histeris anak dan istri itu benar-benar kencang hingga membuat warga setempat turut menjadi saksi.

Ilustrasi buaya. Remaja baru-baru menjadi korban buaya saat menyeburkan diri ke dalam kanal.
Ilustrasi buaya. Remaja baru-baru menjadi korban buaya saat menyeburkan diri ke dalam kanal. (Thinkstockphotos.com via Kompas.com)

Kronologi

Awalnya, Ponidi beserta anak dan istrinya berencana menuju ke kebun sawit mereka yang berada di seberang sungai.

Mereka bertiga menggunakan sebuah perahu.

Setibanya di tepi sungai, Ponidi turun untuk menambatkan perahunya.

Namun baru selangkah berjalan, tiba-tiba datang seekor buaya menerkam Ponidi.

Detik-detik Ibu Hamil Padahal Tak Bercinta 19 Bulan, Perut Membesar 1 Jam Lalu Lahiran, Ayah: Sesak

Buaya tersebut membawa tubuh Ponidi dan pergi menghilang.

Kejadian yang sekejap itu membuat anak dan istri Ponidi menjerit-jerit histeris.

Mereka juga meminta tolong pada warga.

Jeritan Lantang ABG saat Pahanya Dilahap Buaya, Padahal Baru Ceburkan Diri ke Kanal, Endingnya Ngilu

Tim SAR turun tangan

Personel dari Posko SAR Tanjungbalai, Sumatera Utara, menerima informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Labuhanbatu Utara terkait kejadian tersebut.

Petugas langsung bergegas merapat ke lokasi kejadian, yakni Paritcina aliran Sungai Simangalam.

Namun karena sampai pada malam hari dan situasi gelap, Koordinator Pos SAR Tanjungbalai Sukro Adi akan melanjutkan pencarian pada Selasa hari ini.

"Diputuskan pelaksanaan operasi SAR hari ini dan belum berhasil menemukan korban," kata Adi dalam keterangan tertulis, Senin (27/7/2020).

Hingga saat ini tubuh Ponidi masih berusaha terus dievakuasi.

Kisah serupa pernah dialami seorang wanita yang tubuhnya ditelan hidup-hidup oleh buaya.

Tubuh wanita tersebut pada akhirnya ditemukan di tubuh sang buaya dan dievakuasi keluar.

Mirisnya, kepala sang wanita ditemukan di pinggir sungai dekat dengan TKP penyeretan pertama.

Misteri Jasad Perempuan Muda Masih Utuh Meski Diterkam Buaya, Jawabannya Ada di Kondisi Mulut Buaya

Kali ini, seekor buaya air asin sepanjang 6 meter kembali memakan manusia.

Korbannya adalah seorang perempuan berusia 45 tahun di Kalimantan Utara.

Dailymail.co.uk memberitakan, adalah momen yang mengerikan ketika anggota tubuh perempuan tersebut dikeluarkan dari perut buaya yang memakannya.

Buaya itu menerkam wanita berusia 55 tahun tersebut, yang hanya disebut sebagai Fatimah.

Buaya yang memakan warga Kalimantan Utara, dibunuh lalu dibuka perutnya untuk mengeluarkan Fatimah (55)
Buaya yang memakan warga Kalimantan Utara, dibunuh lalu dibuka perutnya untuk mengeluarkan Fatimah (55) (Viralpress/Daily Mail)

Diduga buaya melahapnya saat Fatimah sedang memancing di sebuah sungai di Kalimantan Utara, Indonesia, Jumat malam lalu.

Teman-teman yang terkejut mendengar teriakan Fatimah, menyaksikan dengan ketakutan ketika buaya menjepitkan rahang di sekeliling tubuh korban.

Buaya tersebut lalu menyeret Fatimah ke bawah permukaan air.

Buaya sepanjang 19 kaki tersebut ditangkap pada hari berikutnya setelah penduduk yang marah memburunya.

Buaya sepanjang 4,5 meter ditangkap warga Sebamban Baru, buaya itu diduga memangsa Devi, warga setempat.
Buaya sepanjang 4,5 meter ditangkap warga Sebamban Baru, buaya itu diduga memangsa Devi, warga setempat. (KOMPAS.COM)

Rekaman mengerikan menunjukkan penduduk setempat memotong perut buaya dan memakan anggota tubuhnya.

Kepala Fatimah yang terpenggal dan bagian tubuh lain, kemudian ditemukan di dekatnya, setelah dibuang oleh buaya.

Jadi, buaya hanya memakan tubuh Fatimah, sementara kepalanya tergeletak di pinggir sungai.

Amiruddin, kepala Badan SAR Nasional Tarakan mengatakan, "langkah polisi pertama kali menembak buaya."

"Kemudian, perut buaya dibelah, dan potongan-potongan dari tubuh korban ditemukan."

Buaya liar yang lehernya terlilit ban bekas terlihat di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, pada 15 Januari 2020.
Buaya liar yang lehernya terlilit ban bekas terlihat di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, pada 15 Januari 2020. (ISTIMEWA via KOMPAS.com)

Saksi mata mengatakan, Fatimah diserang oleh buaya besar saat dia melepaskan makanan ke dalam air di Pulau Tibi di Kabupaten Bulungan.

Operasi pencarian dilakukan oleh warga dan polisi setelah menerima laporan serangan buaya.

Setelah beberapa jam mencari, tim Agen Pencarian dan Penyelamatan (SAR) menemukan potongan tubuh dan kemudian kepala Fatimah.

Mereka melanjutkan operasi pencarian sampai akhirnya mereka menemukan buaya raksasa mengintai di sekitar tepi sungai.

Tangan Kosong, Seorang Ibu Bertarung Melawan Buaya untuk Bebaskan Putranya, Pakai Jurus Colok Jari

Tubuh Fatimah yang terputus dan anggota tubuhnya kemudian dibawa ke Tarakan untuk diserahkan kepada keluarganya.

Kepala Rescue Amiruddin menambahkan, "kami telah memperingatkan warga untuk menjauh dari air karena mungkin ada lebih banyak buaya di daerah itu."

"Orang-orang perlu mencari nafkah dari air sehingga tidak selalu mungkin untuk menghindarinya."

"Tetapi mereka harus lebih berhati-hati."

Sebagian artikel di atas telah tayang di Kompas.com dalam judul Detik-detik Tubuh Ponidi Diseret Buaya hingga Menghilang, Istri dan Anak Menjerit-jerit Histeris

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved