Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pandemi Covid-19 Pengaruhi Angka Kriminalitas di Malang, Kapolres: Tingkat Keamanan Desa Membaik

Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan angka kriminalitas di Kabupaten Turun di saat pandemi virus Corona: tingkat keamanan desa membaik.

Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Hefty Suud
SURYA/ERWIN WICAKSONO
Rilis Operasi Sikat Semeru di Polres Malang, Rabu (29/7/2020). 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar mengatakan, pandemi virus Corona ( Covid-19 ) membuat masyarakat sadar menjaga keamanan tempat tinggalnya.

Hal itu, disebutnya mempengaruhi angka kriminalitas di Kabupaten Malang.

"Karena Covid-19 setiap desa tingkat keamanannya semakin baik. Sehingga angka kejahatan menurun dalam beberapa bulan terakhir," ujar Hendri saat gelar rilis di Polres Malang, Rabu (29/7/2020).

Mahasiswa Unair Demo Blokade Jalan Depan Kampus C, Tuntut 3 Hal Ini: Termasuk Uang Pulsa

Jadwal Lanjutan Liga 1 2020 Terancam Padat, Begini Tanggapan Pelatih Dan Pemain Arema FC

Pada periode Operasi Sikat Semeru pada 6 Juli 2020 sampai 17 Juli 2020 lalu, jajaran Polres Malang melakukan pengungkapan 53 kasus tindak pidana kejahatan jalanan.

Ada 48 tersangka yang ditangkap pada kasus tersebut.

Namun, beberapa tersangka yang dipaparkan dalam rilis kali ini, kejadiannya sebelum Covid-19 melanda.

Sinopsis Dari Jendela SMP Episode 43 Rabu, 29 Juli 2020, Tayang di SCTV, Streaming di Sini

VIRAL Istri Sakit Kanker Otak, Suami Rela Resign, Anak-anaknya Masih Kecil, Allah akan Menolongmu

"Rinciannya kejahatan pencurian dengan kekerasan ada 25 kasus dengan 15 orang tersangka. Sedangkan Curanmor (Pencurian Kendaraan Bermotor) sebanyak 5 kasus dan mengamankan 5 orang tersangka," ujar Hendri.

Hendri menambahkan, kasus Curas alias Pencurian dengan Kekerasan ada 6 kasus dengan 6 tersangka.

"Ada juga kejahatan penipuan kita berhasil mengamankan 4 kasus dengan penangkapan pada 8 tersangka. Lalu, kejahatan sengan senjata tajam sebanyak 13 kasus dan mengamankan 15 orang tersangka," beber pria asal Solok, Sumatera Barat ini.

Masyarakat dihimbau agar mewaspadai modus kejahatan yang dilakukan Tatok dan Solihudin, pelaku kriminal asal Dampit Kabupaten Malang.

Dua pelaku kejahatan ini memberhentikan kendaraan di tempat sepi. Lalu memukul korban berkali-kali hingga terjatuh dari motor.

Saat terjatuh, pelaku langsung menggasak motor milik korban.

"Kedua tersangka ini adalah residivis yang sidah seringkali melakukan kejahatannya serupa di wilayah Malang Selatan," ujar Hendri.

Lain cerita, seorang pelaku kejahatan bernama Adi Arya memperdayai korbannya dengan senjata api palsu.

"Pelaku itu (Adi Arya) melakukan pemerasan di TKP (Tempat Kejadian Perkara) sekitar Stadion Kanjuruhan. Modusnya, mengancam menggunakan senjata api mainan yang sebenarnya korek api," terang Hendri.

Hendri mengungkapkan, capaian ungkap kasus pada Operasi Sikat Semeru patut dibanggakan.

"Operasi Sikat Semeru ini telah mendapatkan hasil yang cukup baik serta patut kita banggakan bersama," tutur Hendri. 

Penulis: Erwin Wicaksono

Editor: Heftys Suud

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved