Hari Raya Idul Adha 2020
Wali Kota Batu Salurkan Sapi Kurban Jenis Lillahi Ta'alla, Idul Adha Mengandung 3 Pesan Ini
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko salurkan sapi hewan kurban ke Masjid Brigjen SoegiyonoJumat (31/7/2020). Sbeut jenisnya lillahi ta'ala.
Penulis: Benni Indo | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, BATU – Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menyalurkan seekor sapi sebagai hewan kurban ke Masjid Brigjen Soegiyono yang berada di komplek Balaikota Among Tani, Jumat (31/7/2020).
Saat ditanya jenis sapi yang salurkan, Dewanti mengatakan bahwa sapi tersebut jenis niat lillahi ta'ala atau niat karena Allah swt.
“Saya tidak tahu, pokoknya teman-teman saja yang nyari. Saya jenis apa, pokoknya jenisnya niat lillahi ta'ala,” ujar Dewanti diiringi tawa, Jumat (31/7/2020).
• Acara Nikah Gagal Tamu Tak Hadir Satupun, Derita Janda Tua Dikucilkan Sekampung, Anak: Perkara Kades
• 30 Desa di Sampang Kekeringan Kritis Meski Belum Puncak Kemarau, BPBD Beber Kondisi Cuaca Terkini
Namun sejatinya jenis sapi yang disalurkan ke Masjid Brigjen Soegiyono jenis limosin yang didapat dari Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Dewanti, menyerahkan langsung sapi tersebut kepada takmir masjid di halaman depan Masjid Brigjen Soegiyono.
“Kami menyalurkan hewan kurban, semoga dapat berbagi kebahagiaan,” ujar Dewanti.
• Kata Psikolog soal Jiwa Pelaku Fetish Kain Jarik, Rasa Tak Berdaya, Korban Harusnya Tak Disakiti
• Masih Ingat Wanita Ubah Wajahnya Jadi Angelina Jolie Tapi Gagal? Kini Dipenjara, Kritis Covid-19
Ada dua ekor sapi dan tiga kambing yang disembelih di Masjid Brigjen Soegiyono. Total, ada lima ekor hewan kurban.
Satu ekor sapi lagi berasal dari Direktur Utama Bank Jatim, sedangkan tiga ekor kambing, masing-masing disumbang oleh Badan Keuangan Daerah, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta Bagian Protokol & Rumah Tangga.
Salat Idul Adha 2020 ini tidak berlangsung di Masjid Brigjen Soegiyono, melainkan di halaman depan Balaikota Among Tani.
Perhelatan kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena sedang dalam masa pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
“Kalau salat Idul Adha setiap tahun kami selenggarakan di masjid ini. Hanya saja saat ini dipindah ke depan Balaikota Among Tani karena mengikuti instruksi pemerintah,” terang Dewanti.
Ismail Gani menjadi pengkhutbah dalam Salat Idul Adha tahun ini. Dalam khutbahnya, ia menyerukan agar segenap umat Muslim dapat memaknai kehadiran Idul Adha dengan sebaik-baiknya.
“Gema takbir kita tanamkan di lubuk hati sebagai wujud keagungan Allah swt. Bukankah kita merasa paling besar atau paling hebat, berlagak seolah berkuasa atas segala keadaan. Kita tidak sadar bahwa sejatinya kita adalah makhluk yang lemah. Allah memberikan kesempatan kita untuk hidup di Bumi miliknya,” ujar Gani..
Oleh sebab itu, Gani mengajak agar umat muslim patuh terhadap perintah Allah. Seperti perintah Allah terhadap Nabi Ibrahim.
“Janganlah sampai kesombongan menghalangi jalan kita ke syurga Allah. Jabatan dan pangkat diberikan Allah. Keturunan diberikan Allah. Apakah kita tinggalkan Allah?” tanya Gani.
Menurut Gani, ada tiga pesan saat Idul Adha. Pertama moral yang artinya harus mawas diri. Umat Muslim harus jihad di jalan Allah. Namun jangan sampai salah menilai makna jihad itu sendiri.
“Jihad yang paling besar adalah melawan diri sendiri sesuai sabda Rasulullah. Di dalam diri manusia terdapat nafsu dan naluri sejak dilahirkan. Yang paling sulit dikendalikan adalah naluri syahwat,” tegasnya.
Kedua adalah pesan sosial. Idul Adha mengingatkan umat Muslim untuk melaksanakan perintah Allah. Dikatakan Gani, hal tersebut adalah gerbang kesempatan bagi umat manusia untuk saling membantu saudara yang terhimpit.
Ketiga adalah jihad itu sendiri. Maka umat Muslim harus mencari keridaan Allah swt dengan cara menjalankan segala perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya.
“Jihad yang kita butuhkan adalah mengendalikan diri, bukan angkat senjata. Jangan sampai mengatasnamakan kesucian Allah tapi tidak memberikan garansi kemaslahatan,” terang Gani.
Penulis: Benni Indo
Editor: Heftys Suud