Kebakaran di Surabaya
Kronologi Rumah Mantan Ketua RT di Girilaya Surabaya yang Terbakar, Berawal dari Lampu Mati Mendadak
Kronologi terbakarnya rumah dua lantai di Jalan Girilaya Gang VI No.2 RT 06 RW 08, Banyu Urip, Sawahan, Surabaya, Minggu (2/8/2020).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Taufiqur Rohman
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kronologi terbakarnya rumah dua lantai di Jalan Girilaya Gang VI No.2 RT 06 RW 08, Banyu Urip, Sawahan, Surabaya, Minggu (2/8/2020).
Rumah tersebut dihuni oleh mantan Ketua RT 06, bernama Arkan, beserta istrinya .
Menurut Petugas Tagana Tri, insiden tersebut bermula saat pemilik rumah hendak menyalakan lampu di dalam kediamannya.
Entah apa penyebabnya berulang kali, lampu yang semula menyala, mendadak mati.
• Bupati Malang Tak Ingin Bibit Atlet Terbaik Kabupaten Malang Hijrah ke Daerah Lain
• Mayat Perempuan Tanpa Kepala Ditemukan di Pantai Widodaren Tulungagung
Namun tak lama kemudian, Arkan mencoba melihat kondisi instalasi listrik di lantai dua rumahnya.
Ternyata muncul asap tebal hitam, lalu disusul kobaran api.
"Waktu itu Pak Arkan mau menyalakan lampu, tapi kok mati. Setelah dilihat di atas keluar asap," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Minggu (2/8/2020).
• Rumah Mantan Ketua Ketua RT di Girilaya Surabaya Terbakar, Saksi Mata; Berawal dari Asap Hitam
• Profil-Biodata Aakar Abyaksa, Founder Jouska Indonesia yang Kini Disorot karena Merugikan Kliennya
Menurut saksi mata Ahmad Yunus, sebelum kobaran api kian membesar pemilik rumah tidak mengetahui jikalau lantai dua rumahnya terbakar.
"Ada di rumah, tapi di bawah, penghuni rumah sendiri gak tahu kalau ada kebakaran soalnya, jadinya api dari atas, rumahnya kan tingkat," jelasnya.
• DPD Golkar Gresik Usung Gus Yani - Ning Min Maju di Pilkada: Kita Terima Tanpa Mahar
• Waduh, 3 Zodiak yang Diprediksi Kurang Beruntung di Bulan Agustus 2020: Taurus, Virgo, Capricorn
Sementara itu, Kepala Dinas PMK Surabaya Dedik Irianto menuturkan, api begitu mudah membesar karena di dalam ruangan berukuran 3.5 x 8 meter tersebut terdapat benda yang mudah terbakar.
"Api pokok sudah padam kami harus matikan arang dan bara jangan sampai ada asap karena di lantai 2 banyak barang mudah terbakar kami urai ini," ujarnya pada awak media.